Berikut Sejarah Awal Pendudukan Belanda pada Wilayah Kerajaan di Riau

24 Agustus 2021
Tangsi Belanda, peninggalan penjajah di Riau

Tangsi Belanda, peninggalan penjajah di Riau

RIAU1.COM - Saat invasi Belanda yang agresif ke pantai timur Sumatera tidak dapat dihadang oleh Siak. 

Kedatangan Belanda akhirnya mempersempit wilayah kedaulatan Siak, dengan mendirikan Keresidenan Riau (Residentie Riouw) di bawah pemerintahan Hindia Belanda yang berkedudukan di Tanjung Pinang.

Sultan Siak saat itu tidak dapat berbuat apa-apa karena mereka telah terikat perjanjian dengan Belanda. Kedudukan Siak semakin melemah dengan adanya tarik-ulur antara Belanda dan Inggris yang kala itu menguasai Selat Melaka, untuk mendapatkan wilayah-wilayah strategis di pantai timur Sumatra. 

Sehingga Sultan Siak saat itu terpaksa menyerah kepada kehendak Belanda dan menandatangani perjanjian pada Juli 1873 dan menyerahkan Bengkalis kepada Belanda.

Daan mulai saat itu, wilayah-wilayah yang sebelumnya menjadi kekuasaan Siak satu demi satu berpindah tangan kepada Belanda. 

Lalu, pada masa yang hampir bersamaan, Indragiri juga mulai dipengaruhi oleh Belanda, namun akhirnya baru benar-benar berada di bawah kekuasaan Batavia pada tahun 1938. 

Belanda bergerak cepat menghapuskan kerajaan-kerajaan yang masih belum tunduk di wilayah pesisir Sumatera. Belanda menunjuk seorang residen di Tanjung Pinang untuk mengawasi daerah-daerah pesisir, dan Belanda berhasil memakzulkan Sultan Riau-Lingga, Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah pada Februari 1911.*