Masjid Raja di Kecamatan Peranap
RIAU1.COM - Tanah Riau daratan pernah berkuasa beberapa kerajaan Melayu. Yang paling awal tercatat dalam sejarah yakni di bawah kepemimpinan Kesultanan Indragiri.
Disebut bahwa Kesultanan Indragiri didirikan pada tahun 1298 oleh Raja Merlang I. Yang uniknya tidak berkedudukan di Indragiri saat ini, melainkan di Melaka.
Namun demikian, urusan pemerintahan diserahkan pada para pembesar tradisional. Baru pada masa kekuasaan Narasinga II sekitar tahun 1473, para raja Indragiri mulai menetap di pusat pemerintahannya di Kota Tua.
Lalu, pada tahun 1815, di bawah Sultan Ibrahim, ibu kota kerajaan dipindahkan ke Rengat, yang kini menjadi ibu kota Kabupaten Indragiri Hulu.
Kemudian, pada masa inilah Belanda mulai campur tangan dengan urusan internal Indragiri, termasuk dengan mengangkat seorang Sultan Muda yang berkedudukan di Peranap.
Dengan adanya traktat perdamaian dan persahabatan yang ditandatangani pada tanggal 27 September 1938 antara Indragiri dengan Belanda, maka Kesultanan Indragiri menjadi zelfbestuur lindungan Belanda, dipimpin seorang controleur yang memegang wewenang mutlak terhadap kekuasaan lokal.
Beberapa peninggalan sejarah Kesultanan Indragiri ini masih bisa di lihat di Kabupaten Indragiri Hulu saat ini. Salah satunya Masjid Raja di Kecamatan Peranap.
Juga, sebagian keturunan serta keluarga Raja yang pernah berkuasa di Indragiri masih ada dan pada nama depannya menggunakan kata Raja.*