Mulai dari Dijemputnya Kadisdik Pekanbaru oleh Guru yang Berdemo Hingga Pemko Butuh Ratusan Motor Angkut Sampah

Mulai dari Dijemputnya Kadisdik Pekanbaru oleh Guru yang Berdemo Hingga Pemko Butuh Ratusan Motor Angkut Sampah

31 Maret 2019
Aksi unjuk rasa ratusan guru sertifikasi di depan kantor wali kota Pekanbaru pada 25 Maret 2019 lalu. Foto: Surya/Riau1.

Aksi unjuk rasa ratusan guru sertifikasi di depan kantor wali kota Pekanbaru pada 25 Maret 2019 lalu. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Kadisdik Pekanbaru dijemput guru sertifikasi dari kantornya, perwakilan guru dan PGRI Pekanbaru dibawa ke Jakarta, Jalan Sembilang Pekanbaru macet sejak Jembatan Siak IV dilalui kendaraan, pendapatan pajak Pemko Pekanbaru meningkat tajam di tiga bulan terakhir, dan Pemko Pekanbaru butuh ratusan motor angkut sampah untuk pemukiman padat penduduk. Inilah lima berita pilihan Riau1.com untuk pekan ini.

1. Ratusan guru sertifikasi menjemput Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal di kantornya Jalan Pattimura, Senin (25/3/2019) pagi. Mereka meminta Kadisdik menghadiri aksi unjuk rasa di depan kantor wali kota Pekanbaru di Jalan Jenderal Sudirman, Senin (25/3/2019).

Dalam aksi kali ini, para guru makin tegas. Mereka meminta Kadisdik Pekanbaru Abdul Jamal menjemput para pejabat Pemko Pekanbaru lainnya.

Mereka juga meminta wali kota Pekanbaru datang ke aksi kali ini. Mereka meminta ketegasan wali kota Pekanbaru dan Kadisdik dengan surat pernyataan resmi.

2. Perjuangkan Tunjangan, Perwakilan Guru dan PGRI Pekanbaru Dibawa ke Jakarta

Perwakilan guru sertifikasi dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) difasilitasi ke Jakarta oleh Pemko Pekanbaru, Riau. Mereka bersama Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) akan mendatangi empat kementerian.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus usai diskusi dengan perwakilan guru dan PGRI serta pejabat lainnya di ruang rapat wali kota, Senin (25/3/2019), mengatakan, dalam diskusi ini sudah ditegaskan kepada perwakilan guru dan PGRI bahwa tunjangan yang diterima hanya boleh satu. Mengenai regulasi, hal itu tidak bisa didebatkan di daerah.

"Kami akan fasilitasi mereka untuk berkonsultasi ke pusat bersama kepala dinas pendidikan dengan membawa surat wali kota. Yang akan berangkat adalah ketua PGRI dan perwakilan guru," ucapnya.

3. Jalan Sembilang Pekanbaru Macet Sejak Jembatan Siak IV Dilalui Kendaraan

Kemacetan kendaraan hampir setiap sore terjadi di ujung persimpangan Jalan Sembilang, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Riau. Penyempitan jalan ini sudah dilaporkan Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru ke Pemprov Riau.

"Mengenai penyempitan jalan dari Jembatan Siak IV ke Jalan Sembilang itu sudah kami sampaikan secara lisan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Riau," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Pekanbaru Yuliarso saat diwawancarai di Hotel Premiere, Rabu (27/3/2019).

Badan yang jalan yang sempit ini diusulkan diperlebar lagi. Apalagi, kemacetan itu terjadi di persimpangan jalan dari arah Jembatan Siak IV dengan pertemuan dengan Jalan Sembilang. Saat ini, Jalan Sembilang hanya memiliki dua lajur.

4. Pendapatan Pajak Pemko Pekanbaru Meningkat Tajam di Tiga Bulan Terakhir

Pendapat pajak Pemko Pekanbaru meningkat tajam mulai Januari 2019 hingga 25 Maret 2019. Peningkatan pajak ini terlibat sejak dipasangnya tapping box (alat perekam data transaksi) di hotel, restoran, dan tempat parkir.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin memaparkan realisasi pendapatan pajak dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Hotel Aryaduta, beberapa hari lalu.

Diuraikannya, pendapatan asli daerah Pemko Pekanbaru dari Januari 2019 hingga 25 Maret 2019 sebesar Rp116.338.707.838. Pendapatan dari pajak daerah Rp114.719.913.780.

5. Pemko Pekanbaru Butuh Ratusan Motor Angkut Sampah untuk Pemukiman Padat Penduduk

Dinas Kebersihan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pemko Pekanbaru sudah memiliki 30 sepeda motor roda tiga untuk pengangkutan sampah. Bantuan motor angkut sampah ini berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Anggota Komisi VII DPR RI Sayed Abubakar Assegaf yang diwawancarai wartawan di sela-sela sosialisasi pengembangan bank sampah mendukung sirkulasi ekonomi masyarakat di Hotel Pesonna, Kamis (28/3/2019), mengatakan, jumlah sampah di Pekanbaru ini sangat banyak. Hal ini karena penduduknya yang ramai.

"30 motor sampah yang ada sekarang belum mencukupi. Karena itu, kita butuh ratusan motor sampah," ujarnya.