Warga Surantih Pesisir Selatan Minta Buaya Dievakuasi, Seperti Ini Respons BKSDA

16 September 2023
Buaya di Kampung Sei Sirah, Nagari Surantih

Buaya di Kampung Sei Sirah, Nagari Surantih

RIAU1.COM - Evakuasi buaya yang ditemukan warga di Nagari Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan disebut Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat tidak bisa dilakukan dengan alasan standar operasional prosedur (SOP).

Plh Ketua BKSDA Sumatera Barat, Eka Damayanti mengungkapkan, pihaknya bisa mengevakuasi buaya tersebut, jika keberadaannya sudah menimbulkan ancaman. Karena saat ini, buaya tersebut dikatakan berada di habitatnya.

“Memang harus ada kriteria, kriteria lebih memperkuat kita untuk melakukan evakuasi di sana. Misalnya, kalau buayanya sudah menyerang manusia. Itu baru kita evakuasi,” ungkap Eka Damayanti yang dimuat Katasumbar.

Lalu dia menjelaskan, warga tidak usah khawatir dengan keberadaan buaya tersebut. Karena menurutnya, jika tidak mengganggu dan tidak mendekatinya, buaya itu tidak akan menyerang.

“Tapi, kalau penampakan ya memang perilakunya seperti itu.
Waktu-waktu tertentu dia ada perilaku berjemur. Jadi tentunya saat berjemur itu nampak di permukaan air. Hal lain, pada kondisi kondisi panas seperti ini, itu kondisi oksigen terlarut dalam air itukan rendah. Sehingga pada saat panas seperti ini, banyak kelihatan muncul dipermukaan air. Begitu. Jadi bukan buayanya tambah banyak tapi, karena ya memang situasi kondisinya mendukung satwa tersebut untuk kelihatan muncul,” terangnya.

Lanjutnya, terkait keberadaan buaya saat ini, pihaknya tidak bisa melakukan penangkapan. Karena memang tanpa ada alasan yang konkrit melakukan penangkapan, BKSDA bisa disalahkan. Karena memang posisi buaya itu sekarang sedang berada di habitatnya.

“Kenapa tidak kita tangkap, kalau kita tangkap ini mau kita lepas di mana. Kan juga akan disalahkan juga oleh pihak-pihak lain, memang
mendukung satwa itu harus ada di habitatnya,” ujarnya.

Warga Minta Buaya Dievakuasi

Terpisah, Warga di Kampung Sei Si rah, Nagari Surantih, Ajis (50) mengungkapkan, sejak keberadaan buaya ditemukan di kawasan muara setempat, warga tidak bisa lagi beraktivitas seperti biasanya.

“Ya, sudah ada dua ekor kambing yang dimangsa. Sejak ada buaya itu, kami-pun takut mencari lokan dan langkitan,” ungkap Ajis.

Ia berharap mewakili warga setempat, pihak berwenang untuk bisa mengevakuasi buaya yang datang secara tiba-tiba tersebut dipindah ke habitatnya yang aman, tanpa mengganggu warga.

“Sejak dulu tidak pernah ada buaya di sini. Jadi ketika masuk buaya, tentu kami was-was. Apalagi, biasanya kami mencari lokan dan memancing dan menjaring ikan setiap hari di sepanjang aliran sungai ini,” terangnya.

Untuk informasi, sebelumnya Warga di Kampung Sei Sirah, Nagari Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan dikejutkan dengan penampakan muara.

Buaya yang diperkiraan panjang 2 setengah meter tersebut, ditemukan warga saat berjemur dan terlihat sudah dua minggu belakangan dalam bulan September 2023 ini

Kapolsek Sutera, IPTU. Andi Yanuardi membenarkan keberadaan buaya itu.

Ia mendapatkan laporan dari warga, buaya itu sudah sudah hampir dua minggu di kawasan muara belakang Polsek itu.

“Ya, warga melaporkan sudah dua minggu ini,” terangnya.

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mengupayakan koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

“Ya sekarang kita sedangkan berkoordinasi dengan Camat, untuk melaporkan ke BKSDA. Soal keberadaannya mengganggu warga,” ujarnya.*