Wako Ermas Safar Dinilai Batasi Kerja Jurnalis, Wartawan di Bukittinggi Gelar Aksi

1 Juli 2023
Aksi wartawan di Bukittinggi/Antara

Aksi wartawan di Bukittinggi/Antara

RIAU1.COM - Aksi damai pernyataan sikap menentang pembatasan kerja jurnalis digelar gabungan wartawan di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).

Aksi ini digelar di dua tempat yaitu di depan rumah dinas Wako Bukittinggi dan Taman Jam Gadang dengan cara berorasi dan membentangkan spanduk bertuliskan pernyataan keberatan.

“Kami menyatakan prihatin dan keberatan dengan pernyataan Wako Bukittinggi yang seolah membatasi kerja jurnalis, itu terpenting,” kata salah seorang wartawan yang beraksi, Rizki Rajo Intan yang dimuat Antara.

Ia mempertanyakan video singkat Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar saat memberikan klarifikasi terkait pengungkapan dugaan kasus inses.

“Bahwa Wako jangan salahkan kami sebagai jurnalis untuk mengambil berita, masa iya harus diminta dulu, minta ijin dulu untuk acara sosialisasi yang jelas banyak pesertanya dan untuk publik,” kata dia.

Ia mengatakan apapun yang disampaikan kepala daerah di hadapan masyarakat harus bisa dipertanggungjawabkan ke publik.

“Artinya apapun yang disampaikan akan menjadi sumber berita bagi jurnalis, jangan membatasi lagi kerja jurnalis karena kami akan datang diundang atau tak diundang,” kata dia.

Ia menegaskan aksi itu dilakukan sebagai pembelaan kepada profesi wartawan yang ikut terseret dalam kasus inses yang menghebohkan di Bukittinggi.

“Kami walau hanya sebatas ini jumlahnya, tapi sudah mewakili insan pers seluruh Indonesia, sesuai UU Pers nomor 40 tahun 1999,” katanya.

Jurnalis lainnya, Fadli Reza berharap Wali Kota dapat belajar dari kesalahan dan bersedia meminta maaf secara terbuka kepada wartawan.

“Meminta Wako meminta maaf secara terbuka, aksi ini juga agar pernyataan sikap ini djketahui secara umum oleh seluruh pihak,” katanya.

Sebelumnya Wali Kota Erman Safar sempat menyinggung viralnya pengungkapan kasus inses dalam video klarifikasinya yang disebar ke publik.

“Saya sampaikan semua, lalu kemudian itu viral, itu di luar sepengetahuan kami, dan kami tidak pernah meminta wartawan dari awal kita mendapati perbuatan penyimpangan ini untuk diberitakan,” kata Erman dalam videonya.*