Kawasan terdampak banjir bandang Sumbar/AP Photo
RIAU1.COM - Memasuki hari ke tujuh pascabanjir lahar hujan yang melanda wilayah Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu (11/5) lalu, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaharuan data termutakhir per Sabtu (18/5) total korban jiwa sebanyak 61 orang meninggal dunia. Sebelumnya, angka korban meninggal per hari Jumat (17/5/2024), tercatat 67 orang.
Jumlah tersebut didapat setelah Pusdalops BNPB bersama dengan posko provinsi dan kabupaten/kota terdampak melakukan inventarisasi data by name by address (BNBA) hasil Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatra Barat.
Hasilnya, terdapat duplikasi pencatatan pada data korban antar kabupaten/kota terdampak.
Adapun rincian catatan korban jiwa termutakhir yang dimuat Langgam.id, yaitu Kabupaten Tanah Datar sebanyak 29 orang meninggal dunia, lima orang meninggal dunia belum terindentifikasi. Kabupaten Agam sebanyak 22 orang meninggal dunia. Kota Padang Panjang sebanyak dua orang meninggal dunia. Kota Padang sebanyak dua orang meninggal dunia. Kabupaten Padang Pariaman sebanyak satu orang meninggal dunia.
Sementara itu, pembaharuan data orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian galodo ini total sebanyak 14 orang. Rinciannya antara lain Kabupaten Tanah Datar 13 orang dilaporkan hilang dan Kabupaten Agam satu orang dilaporkan hilang.
Hingga hari ini, upaya pencarian dan penyelamatan korban yang dilaporkan hilang masih dilanjutkan. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan proses pencarian dan penyelematan akan dilaksanakan sampai keluarga korban merasa cukup.
"Golden time pencarian dan penyelamatan sesuai dengan SOP memang terbatas pada tujuh hari pascakejadian, namun kami akan tanyakan kepada ahli waris yang anggota keluarganya hilang, jika mereka masih berharap keluarganya dicari maka BNPB akan mengkoordinasikan upaya pencarian lanjutan dibantu dengan tim gabungan untuk beberapa hari kedepan," sebut Suharyanto.*