Terkena Jerat, Harimau Sumatera Mati di Palembayan Agam

Terkena Jerat, Harimau Sumatera Mati di Palembayan Agam

27 Juli 2024
Harimau Sumatera yang ditemukan terkena jerat di Agam

Harimau Sumatera yang ditemukan terkena jerat di Agam

RIAU1.COM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) membenarkan seekor harimau Sumatra yang ditemukan di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam mati akibat trakea pecah fraktur pada tulang leher satwa tersebut.

"Harimau Sumatra berjenis kelamin betina ini mati karena terkena jerat pada bagian leher," kata Kepala BKSDA Sumbar Lugi Hartanto, akhir pekan ini yang dimuat Hariansinggalang.

Sambung dia menjelaskan, pihak BKSDA menerima laporan dari Wali Nagari (kepala desa) Sungai Pua pada Kamis (25/7) sekitar pukul 15.30 WIB bahwa salah seorang warga melihat seekor harimau sedang terjerat.

Tim WRU Seksi Konservasi Wilayah I selanjutnya berkoordinasi dengan Polsek Palembayan, TMSBK, Aparat Kecamatan untuk persiapan evakuasi.

Lalu pukul 19.15 WIB, Tim sampai di lokasi yang merupakan Areal Penggunaan Lainnya (APL) dan menemukan harimau sudah mati terjerat kawat yang melilit. Spesifikasi jerat termasuk dalam jerat untuk babi hutan.

Sebelumnya harimau ini sudah dimonitor Balai KSDA Sumbar sejak Maret 2024, bahkan Tim WRU SKW I sudah memasang kandang jebak sebanyak tiga unit karena konflik satwa dan kondisi cacat yaitu buntung pada kaki kiri depan, namun HS belum berhasil ditangkap.

Selanjutnya tim dibantu masyarakat dan Polri mengevakuasi tubuh satwa HS menuju kendaraan yang telah disiapkan;

Pukul 20.30 WIB, tubuh satwa sampai dikendaraan angkut dan dibawa ke Padang untuk di lakukan Neukropsi di Rumah Sakit Hewan Sumbar. Setelah Nekropsi pada Jumat, 26 Juli 2024 pukul 07.30 WIB bangkai HS dikuburkan.

Berdasarkan hasil nekropsi HS berjenis kelamin betina mati karena trakhea pecah fraktur pada tulang leher dan mengakibatkan gagal nafas akibat terjerat pada leher. HS diperkirakan berumur 2-3 tahun dan belum pernah melahirkan.*