Sutan Riska Pamit, Sebut Sejumlah Prestasi jadi Bupati Dharmasraya

5 Januari 2025
Sutan Riska di malam HUT Kabupaten Dharmasraya/Lintasmedianews.com

Sutan Riska di malam HUT Kabupaten Dharmasraya/Lintasmedianews.com

RIAU1.COM - Pada momen malam resepsi Hari Ulang Tahun ke 21 Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) Bupati Dharmasraya dua periode Sutan Riska Tuanku Kerajaan menyampaikan salam pamit di hadapan ribuan warga yang memadati pelataran parkir kantor bupati setempat, Sabtu (4/1/2025) malam.

Sutan Riska menyampaikan salam perpisahan penuh haru menjelang berakhirnya masa jabatan periode keduanya, sebelum bupati baru dilantik pada Maret mendatang.

"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Dharmasraya yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan selama ini. Dukungan masyarakat adalah kekuatan kami untuk terus bekerja demi Dharmasraya,"kata Sutan Riska yang dimuat Langgam.id.

Selama masa kepemimpinannya, Ketua Umum Apkasi itu menekankan pencapaian di berbagai sektor, terutama dalam pelayanan dasar.

Salah satu prestasi besar yang diraih adalah penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh dan program BPJS kesehatan yang 100 persen preminya ditanggung oleh Pemerintah Daerah.

Di bidang pemerintahan, ia mengaku juga berhasil membawa Kabupaten Dharmasraya masuk dalam jajaran elit nasional.

Ia mengingatkan bahwa sembilan tahun lalu, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Dharmasraya berada di peringkat 200-an. Kini, Dharmasraya berhasil masuk dalam 9 besar nasional dari 416 kabupaten se-Indonesia.

Diuraikan, tahun 2016 Kabupaten Dharmasraya, berada di peringkat ke 17 Provinsi Sumatera Barat, namun saat ini sudah mampu menjadi nomor wahid dalam laporan penyelenggaraan pemerintahan.

"Banyak pencapaian yang sudah kita peroleh, bukan semata saya yang hebat, namun di dalamnya ada dukungan yang diberikan bapak ibu sekalian sehingga kita dapat sejajar atau bahkan lebih dari kabupaten yang jauh lebih tua dari kita,"tutur dia.

"Banyak dana pembangunan yang sudah berhasil kita bawa ke Dharmasraya dari pusat. Kadang kita hanya diberi waktu lima menit saja untuk meyakinkan menteri atau presiden, kalau kita tidak mengerti masalah dan tidak mampu menjelaskan, mustahil kita memperoleh dana pembangunan itu," jelasnya lagi.*