Usai pertemuan Gubernur Sumbar dengan manajemen PT PLN/Net
RIAU1.COM - Investasi PLN Indonesia Power yang akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Danau Singkarak, disambut baik Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah
Ia meyakini, investasi pada bidang energi baru dan terbarukan (EBT) tersebut akan menghadirkan banyak manfaat bagi masyarakat Sumbar.
“Proyek ini sangat sesuai dengan program energi baru dan terbarukan yang sedang kita kembangkan. Sumbar memiliki potensi besar di bidang EBT ini,” ujar Gubernur saat menerima audiensi pihak PLN terkait progres PLTS Terapung tersebut pekan ini.
Kemudian gubernur menekankan, pentingnya menjaga pasokan listrik yang stabil, mengingat jaringan listrik di Sumatera yang saling terhubung. Sebab ketika listrik sering mati, maka aktivitas masyarakat pasti akan terganggu. Sebaliknya, jika listrik terus menyala, maka aktivitaa akan terus berjalan serta mendatangkan manfaat bagi masyarakat.
"Termasuk dalam mendukung aktivitas di sektor pariwisata. Kita berharap keberadaan PLTS ini akan bisa mempercantik kota-kota di Sumbar, baik di siang maupun malam hari. Cahaya lampu yang gemerlap di malam hari dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan," sebut gubernur lagi.
Namun demikian, Mahyeldi juga mengingatkan bahwa investasi harus dilakukan dengan pendekatan yang tepat, terutama terkait pembebasan lahan berstatus tanah ulayat, yang kerap kali menjadi isu sensitif di Sumbar.
“Kalau caranya salah, seperti saat mengukur tanah tanpa melibatkan masyarakat, maka masalah bisa muncul. Oleh karena itu, investor harus jelas asal-usul dan tujuannya,” ucapnya lagi.
Di sisi lain terkait tahapan dan Program Proyek PLTS Terapung di Danau Singkarak tersebur, Hendry Asdayoka Putra selaku Vice President Pengembangan Bisnis PT PLN Indonesia Power menjelaskan, bahwa proyek PLTS Terapung tersebut melalui tiga tahapan utama.
“Tahap pertama yaitu perencanaan yang akan berlangsung selama satu tahun, lalu tahap konstruksi sekitar dua tahun, dan tahap operasional akan berjalan dalam lima tahun ke depan,” paparnya.
Proyek tersebut, sambung Hendry, akan dilaksanakan secara mandiri oleh PT Indo ACWA Tenaga Singkarak (IATS) dengan melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat setempat melalui berbagai program seperti, pendidikan, perbaikan fasilitas umum, dan peningkatan ekonomi masyarakat.*