Puluhan Titik akan Dipasang Alat Peringatan Dini Lahar Dingin Gunung Marapi

28 Mei 2024
Kawasan terdampak banjir bandang Sumbar

Kawasan terdampak banjir bandang Sumbar

RIAU1.COM - BMKG mengusulkan penguatan dan monitoring terkait peringatan dini bencana banjir dan longsor yang ada di sekitar Marapi.

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, adapun model Early Warning System (EWS) yang sedang dirancang oleh tim BMKG adalah sistem peringatan dini berbasis komunitas.

"Konsepnya adalah pemasangan alat monitoring sungai dengan menggunakan radar yang dapat memonitor tingkat ketinggian air sungai. Hal ini berdasarkan hasil pemantauan sungai di wilayah terdampak galodo yang memiliki jenis sungai intermitten," ujarnya yang dimuat Katasumbar.

Jenis sungai ini, sambung dia, memiliki aliran airnya tergantung pada musim, yaitu pada musim penghujan airnya melimpah dan pada musim kemarau airnya kering.

Menurut dia, sungai intermitten ini memiliki fluktuasi yang sangat ekstrem antara musim.

Secara sederhana cara kerja EWS ini adalah mengkonfirmasi peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG dari cuaca dan getaran tanah (microtremor).

"Jika kemudian alarm EWS berbunyi, komunitas siaga bencana yang dimiliki oleh wali nagari disekitar Gunung Marapi dapat langsung berkoordinasi untuk melakukan evakuasi mandiri," ujarnya.

BMKG sendiri sebut dia lagi, telah menghitung kebutuhan EWS untuk jenis ini sebanyak 23 titik untuk wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang.

"Sebanyak 23 titik itu merupakan sungai yang mengelilingi luncuran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi. Harapannya, jika ke-23 titik EWS sungai ini terpasang maka akan selamanya terbangun komunitas peringatan dini dan evakuasi dari nagari," paparnya.*