Produksi Padi di Kota Padang Terus Menurun

Produksi Padi di Kota Padang Terus Menurun

12 September 2024
Lahan persawahan di Kota Padang/Kompas

Lahan persawahan di Kota Padang/Kompas

RIAU1.COM - Dalam delapan bulan terakhir, atau epanjang tahun 2024 ini, produksi padi di Kota Padang terus menurun.

Berdasarkan data dari Pemerintah Kota (Pemko) Padang, selama Januari hingga Agustus 2024, produksi padi di Padang hanya 31.320 ton.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, angkanya jauh berkurang, dimana jumlahnya mencapai 38.621 ton.

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Yoice Yuliani mengatakan, pihaknya terus melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan produksi padi. 

“Kami berusaha meminimalisir permasalahan demi meningkatkan produksi padi. Sejauh ini, produktivitas padi masih di angka 5,2 ton per hektare,” ujarnya yang dimuat Katasumbar.

Ia mencatat, Kota Padang saat ini memiliki lahan sawah seluas 4.341 hektare berdasarkan data yang dikeluarkan ATR/BPN. 

Jumlah itu terus berkurang setiap tahun karena alih fungsi lahan menjadi lahan non-pertanian.  

Adapun Luas Lahan Sawah Dilindungi (LSD) sampai 2030 mendatang seluas kurang lebih 2.400 hektare.

“Berbagai upaya kita lakukan untuk peningkatan produktivitas padi sehingga target produksi padi yang ditetapkan dapat tercapai,” tutur dia.

Sejauh ini, ia menjelaskan pihaknya telah menyalurkan mesin pompa air sebanyak 9 unit yang tersebar di beberapa lokasi, untuk meningkatkan indeks pertanaman. 

Adanya bantuan tersebut membantu petani untuk mengambil air dari sumber-sumber air, seperti sungai untuk dialirkan ke sawah tadah hujan.

“Paling banyak di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, karena di sana banyak sawah tadah hujan. Bantuan pompa air sawah sudah dimanfaatkan oleh petani. Sebelumnya mereka menanam hanya satu setengah kali. Dengan adanya bantuan pompa air, mereka tidak bergantung hujan lagi,” terangnya.

Yoice melanjutkan, pihaknya masih akan menyalurkan 10 unit mesin pompa air sampai akhir tahun 2024. 

Syarat kelompok tani penerima adalah yang memiliki sawah berlokasi paling jauh 15-20 meter dari sungai sebagai sumber air pompa.

Selain pompa, pihaknya juga menyalurkan benih pokok ke kelompok tani dari program Kementerian Pertanian RI di Kecamatan Pauh, Bungus Teluk Kabung dan Koto Tangah.*