Penjelasan KPU Bukittinggi soal Video Viral Jumlah Suara Prabowo Disebut Menggelembung
Ilustrasi/net
RIAU1.COM - Kemunculan video tentang hasil rekapitulasi Pilpres di salah satu TPS di Bukittinggi di media sosial membuat heboh warga Bukittinggi.
Dalam narasi video disebutkan, telah terjadi sebuah kecurangan dan membuat suara Prabowo dalam form rekapitulasi bertambah drastis.
Awalnya, si perekam video mengatakan di awal lembar form C, suara Prabowo hanya 41 atau kalah dari Anies Baswedan yang mengumpulkan sebanyak 146 suara. 146 suara ini hasil rekap manual.
Tapi di halaman berikutnya atau halaman data form C hasil, suara Prabowo malah berubah menjadi 841.
Tak pelak video ini menjadi sangat viral dan beredar luas di instagram, facebook maupun grup-grup aplikasi instant.
Lokasi kejadian berada di TPS 13 di Kelurahan Campago Ipuah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.
Ketua KPU Bukittinggi Satria Putra angkat bicara mengenai video viral ini.
“Itu bisa jadi kesalahan input dari kawan-kawan TPS kita, nanti dikoreksi di rekapitulasi tingkat kecamatan,” ujar Satria, Kamis 15 Februari 2024 yang dimuat Katasumbar.
Menurut dia hal ini terjadi karena adanya kesalahan penulisan di aplikasi sehingga di sistem terbaca menjadi angka 8.
“Dalam juknisnya di aplikasi Sirekap, jika tanda silang atau X menyentuh kotak, maka di sistem akan terbaca menjadi angka 8. Jika tanda silang tak menyentuh kotak, maka tidak akan terbaca dan tetap angka 0,” ungkapnya.
Satria mengatakan kemungkinan petugas di TPS terburu-terburu sehingga terjadilah hal seperti ini.
“Mungkin kawan-kawan kita di TPS terburu-buru atau bagaimana maka tertulislah X itu menyentuh kotak dan terbaca sistem seperti itu,” ujarnya.
Dia juga menyebutkan kalau aplikasi sirekap merupakan alat bantu yang bisa saja salah input, sehingga tetap dipakai hitungan manual.*