Pemilik Usaha Langgar Aturan Selama Ramadan di Kota Padang Bisa Didenda Rp50 Juta

Wali Kota Padang Fadly Amran
RIAU1.COM - Operasional usaha rumah makan dan sejenisnya di Kota Padang, Sumatera Barat baru boleh dibuka mulai pukul 16.00 WIB selama bulan Ramadhan. Aturan ini dikeluarkan Wali Kota Padang Fadly Amran lewat surat imbauan nomor: 100.3.4.25/Kesra-2025.
Dalam aturan tersebut, Pemkot Padang juga melarang usaha rumah makan, restoran, kafe dan billiard memberikan fasilitas musik audio dan live music selama pelaksanaan ibadah pada bulan Ramadhan 1446 H.
Tak hanya itu, mantan Wali Kota Padang Panjang ini juga meminta pemilik usaha karaoke, pub, bar, diskotek, kelab malam dan sejenisnya, termasuk fasilitas yang disediakan hotel dilarang buka dari H-1 Ramadhan hingga H+3 setelah Ramadhan.
"Setiap pemilik usaha yang melanggar atau tidak melaksanakan ketentuan dikenakan sanksi pidana kurungan paling lama enam bulan atau pidana denda paling banyak Rp50 juta," tulis aturan tersebut dikutip iNews.id, Sabtu (1/3/2025).
Kemudian Fadly mengimbau seluruh warga Kota Padang menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan selama Ramadhan 1446 H/2025 M. Dilarang berjualan petasan, tidak membunyikan petasan, kembang api, balap liar dan sebagainya.
"Bagi warga pemuda yang membangunkan kaum muslimin dan muslimat untuk makan sahur agar dilakukan dengan cara-cara yang sopan dan bahasa santun sehingga tidak menggangu orang lain," katanya.*