Pelajar SMP di Kota Padang/Net
RIAU1.COM - Kebijakan sekolah daring untuk pelajar berkemungkinan akan kembali diterapkan Pemerintah Kota (Pemko) Padang.
Langkah ini ditempuh akibat kabut asap di Kota Padang makin parah, dan pencemarannya sudah mulai mengkhawatirkan.
Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Padang, Hendri Septa yang dimuat Katasumbar. Ia menilai, dalam dua hari, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Kota Padang berada di kategori tidak sehat.
Dengan kondisi demikian, Pemko Padang mengeluarkan kebijakan antisipatif, untuk menekan dampak kabut asap.
“Kemarin sempat berada di angka 105, kami juga sarankan kepada anak sekolah untuk mengenakan masker ke sekolah," kata Hendri Septa.
“Andaikata beberapa hari atau minggu ke depan kualitas udara masih memburuk, maka sekolah diterapkan secara online,” sambung dia.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Padang, Edi Hasymi menilai, penyebab tebalnya kabut asap di Padang karena kiriman asap dari provinsi lain.
Menurut dia, hal itu diperparah lagi dengan adanya pengaruh Elnino dan arah angin.
“Terjadinya peningkatan ISPU tersebut juga dikarenakan beberapa faktor. Seperti sumber api yang berasal dari kota, provinsi tetangga.”
“Kemudian, juga dipengaruhi oleh arah angin dan Elnino yang menyebabkan faktor udara di Kota Padang menjadi tidak sehat,” ucap Edi.
Ia menjelaskan, faktor angin yang mengarah ke barat atau barat daya ini, menjadikan Kota Padang terdampak pencemaran udara.
“Arah angin yang mengarah ke barat daya, serta Elnino ini menjadi faktor kenapa Kota Padang menjadi kota terdampak pencemaran udara.”
“Dengan kondisi alamiah ini, kita berharap masyarakat dapat mengerti dengan kondisi yang tengah terjadi,” tambahnya.*