Ilustrasi/net
RIAU1.COM - Polres Payakumbuh menerima laporan warga yang menerangkan bahwa telah kehilangan uang di mesin ATM salah satu Bank di Kota Payakumbuh yang berlokasi di outlet ATM SPBU Sawah Padang, Selasa (25/07).
Mendapat laporan tersebut, IPDA Rahmad, Kanit SPKT bersama anggota piket yang bertugas langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk lakukan penyelidikan awal.
Berdasarkan keterangan dari korban, kehilangan uang yang dialaminya bermula ketika korban tidak bisa mengakses kartu saat di mesin ATM.
Kemudian datang dua orang yang tak di kenal memberikan petunjuk penggunaan mesin ATM namun kartu ATM korban malah tertelan dan tak bisa di akses lagi.
Korban kemudian mengkonfirmasi pihak Bank atas kejadian tersebut, merasa curiga pihak Bank kemudian mengecek saldo ATM korban dan sejumlah uang telah terdebet tanpa sepengetahuan korban dan menyarankan untuk melaporkan ke pihak kepolisian.
”Berdasarkan keterangan awal yang kita terima, sepertinya ini merupakan komplotan ganjal lubang kartu ATM,” ujar Rahmat yang dimuat Hariansinggalang.
Saat penyelidikan di TKP, IPDA Rahmat juga menuturkan bahwa ke tiga mesin ATM yang ada di outlet ATM SPBU Sawah Padang ditemukan sudah terganjal, hal ini di buktikan dengan macetnya kartu saat akan di masukan ke mesin.
”Kita sudah mengkonfirmasi kepada pihak Bank untuk segera mengofflinekan operasional mesin sementara untuk mencegah adanya korban baru,” terang Rahmat.
Kasat Reskrim Polres Payakumbuh AKP Elvis Susilo, saat dikonfirmasi menuturkan, tindakan kejahatan modus ganjal lubang kartu ATM atau lubang uang sudah sering dilakukan oleh pelaku kejahatan bobol ATM, para pelaku sengaja menunggu korban yang datang kemudian berpura-pura membantu calon korban.
”Mereka sebenarnya bukan membantu, melainkan memperhatikan nomor pin kartu atm korban untuk kemudian di akses kembali oleh mereka di mesin ATM yang lain,” terang Kasat.
Menurut Kasat, mesin ATM yang menjadi target telah di isi dengan kartu ATM lain, kemudian diganjal dengan semacam alat, otomatis kartu tertinggal di dalam namun belum tertelan, kemudian saat korban menggunakan mesin, kartu ATM milik korban ikut tertahan di dalamnya.
”Disinilah pelaku kejahatan yang telah menunggu beraksi, mereka datang beralasan membantu namun sebenarnya memperhatikan nomor pin korban saat korban di suruh mengakses kartu, ketika kartu tak bisa di akses korban di surug ke Bank untuk mengkonfirmasi kemudian mereka mengambil kartu yang tertahan untuk kemudian menggasak uang melalui kartu atm korban,” beber Kasat.
Menurut hasil pantauan di lokasi setidaknya uang sebesar Rp 20.000.000,- milik korban telah raib digondol oleh para pelaku yang di ambil dari berbagai mesin ATM bersama.
”Anggota sudah melakukan penyelidikan, kita kembali menghimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam setiap aktivitas, karena kita tak pernah tau bahaya apa yang sedang mengintai diri kita,” pungkas Kasat.*