Konferensi Pers Polresta Bukittinggi
RIAU1.COM - Peredaran narkotika dengan modus pengiriman lewat jasa ekspedisi tengah diwaspadai Polresta Bukittinggi.
Kasat Narkoba Polresta Bukittinggi, AKP Syafri seperti dimuat Katasumbar mengatakan, hal ini tengah menjadi tren.
“Para pelaku mengirim lewat jasa ekspedisi yang ada di luar Bukittinggi. Terutama yang tak punya CCTV,” jelas Syafri, Rabu 24 Mei 2023.
Hal ini, sebut Syafri tentu akan membuat pengungkapan kasus menjadi sulit. Terlebih lagi, di sekitar kantor ekspedisi tersebut juga tak ada CCTV.
“Kalau di Bukittinggi, di jalanan pun ada CCTV, jadi kita bisa melacaknya,” ungkapnya.
Syafri mengatakan saat ini banyak narkotika terutama jenis ganja beredar dari Bukittinggi yang masuk dari Penyabungan.
Kemudian, barang tersebut dikirim lagi ke luar Bukittinggi. Demi antisipasi, kata dia, pihaknya akan memanggil jasa ekspedisi terkait SOP pengiriman.
“Nanti kita panggil dan kita harap saat ada yang dicurigai, minimal minta foto copy KTP pengirim,” kata Syafri.
Dalam waktu 10 hari terakhir, sejak 11 hingga 20 Mei 2023, polisi berhasil menggagalkan pengiriman ganja seberat 17,4 kilogram dari tiga pelaku.
Para pelaku memanfaatkan jasa pengiriman untuk mengirim ganja ke luar daerah. Modusnya, ganja tersebut diselipkan ke dalam kotak kardus berisi makanan.*