
Minibus yang mengalami kecelakaan dengan kereta api di Padang Pariaman
RIAU1.COM - SUV merek Daihatsu Terios tertabrak kereta api di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Korong Ambacang, Nagari Kurai Taji Timur, Kecamatan Nan Sabaris, Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Kereta wisata tersebut diketahui tengah melaju dari arah Pariaman menuju Kota Padang saat menghantam minibus yang baru keluar dari pekarangan rumah tak jauh dari rel. Perlintasan tempat kejadian memang tidak dilengkapi dengan palang pintu atau sinyal peringatan otomatis.
Akibat tabrakan, bagian depan minibus ringsek parah. Dua penumpangnya, sopir dan seorang penumpang lainnya, mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dalam kondisi sadar.
Saksi mata Deri, yang dimuat Hariansinggalang mengungkapkan ia telah memperingatkan sopir minibus sebelum kecelakaan terjadi. Namun, diduga karena jendela tertutup, pengemudi tidak mendengar teriakan tersebut.
Benturan keras membuat mobil terseret jauh sebelum akhirnya terhenti. Proses evakuasi korban dibantu warga sekitar dan berlangsung dramatis, mengingat kondisi kendaraan yang hancur di bagian depan.
Peristiwa ini sontak mengundang perhatian warga. Beberapa di antaranya menyesalkan minimnya fasilitas keselamatan di perlintasan tersebut. Warga setempat mengaku sudah lama mengeluhkan kondisi ini namun belum mendapat respons serius dari pihak terkait.
Menanggapi kejadian ini, polisi bersama petugas PT KAI langsung melakukan olah TKP. Kereta sempat berhenti cukup lama sebelum melanjutkan perjalanan usai jalur dibersihkan dari puing-puing kendaraan.
Sementara itu, PT KAI Divre II Sumatera Barat memastikan masinis telah menjalankan prosedur standar dengan membunyikan klakson saat mendekati perlintasan. Mereka juga mengimbau para pengemudi untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintasi rel, terutama yang tidak dilengkapi pengamanan.
Meski jalur kereta kini telah kembali normal, insiden ini meninggalkan trauma bagi warga dan menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di perlintasan kereta api. Masyarakat berharap kejadian ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk segera membangun fasilitas pengaman demi mencegah korban jiwa di masa mendatang.*