
ilustrasi/net
RIAU1.COM - Kemarau panjang dari bulan Mei, hingga enam bulan kedepan diprediksi akan terjadi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Prediksi ini berdasarkan analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dilaporkan ke Pemprov Sumbar.
Dalam laporan tersebut diketahui bahwa persentase curah hujan di berbagai daerah sangat rendah. Sehingga rentan mengalami kekeringan.
Terkait dengan itu, pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Mahyeldi mengaku telah menyiapkan langkah antisipasi untuk dampak dari kemarau panjang ini. Khususnya untuk potensi kebakaran hutan.
“Kami sudah bertemu dengan BMKG. Beberapa hal yang perlu disikapi yakni cuaca panas dan musim kemarau,” kata gubernur, Kamis (27/4) seperti dimuat Katasumbar.
Untuk mengantisipasi kondisi ini, Mahyeldi juga mengaku telah memerintahkan Kepala Dinas Kehutanan Sumbar mengaktifkan tim pengendalilan kebakaran lahan dan hutan (karlhutla).
Tujuannya untuk melakukan koordinasi dengan BMKG. Sehingga dapat mengetahui spot yang perlu diantisipasi, agar potensi karhutla dapat diminimalisir.
Selain itu, ia juga memerintahkan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar untuk mendorong masyarakat segera memulai masa tanam padi.*