Lokasi ditemukannya petani tewas di kebun karet Sijunjung/Net
RIAU1.COM - Penyebab perkelahian yang berujung tewasnya seorang petani getah karet berinisial BH (64) di Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat (Sumbar) dibeberkan pihak kepolisian. Pelaku dan korban saling tuduh mencuri getah karet hingga berujung duel maut.
"Perkelahian ini berawal dari persoalan getah karet korban yang hilang dibatas kebun milik korban dan pelaku. Yang mana itu berujung saling tuduh. Versi korban pelaku yang mencuri getah karetnya, sedangkan menurut pelaku getah karetnya juga pernah hilang dan korbanlah yang mencuri," kata Kasat Reskrim Polres Sijunjung AKP M. Yasin, akhir pekan ini.
Hal ini terungkap usai polisi mengamankan N (52) yang diduga pelaku pembunuhan BH usai jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan kepala penuh luka di area perkebunan karet yang berada di Korong Sitongek, Nagari Tamparungo, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung.
Pertengkaran hingga berujung perkelahian yang mengakibatkan korban meninggal dunia ini masih ditangani Polres Sijunjung. Pelaku menurut Yasin masih diperiksa intensif saat ini Mapolres Sijunjung.
"Saat ini pelaku diamankan di jeruji sel Polres Sijunjung untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara dugaan pembunuhan ini modusnya adalah perkelahian antara korban dengan pelaku yang mengakibatkan korban meninggal ditempat," jelas Yasin dikutip Hariansinggalang dari detikSumut.
Sebelumnya warga Korong Sitongek digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria dengan kondisi bersimbah darah dan kepala dipenuhi luka, di area perkebunan karet, di Nagari Tamparungo, Kecamatan Sumpur Kudus. Awalnya warga menduga korban tewas akibat serangan hewan buas.
"Iya benar, adanya penemuan mayat seorang pria di Sitongek. Itu penemuan jenazahnya kemarin pagi Rabu (23/10). Sementara awalnya masyarakat menduga korban meninggal dunia akibat beruang," kata Kasat Reskrim Polres Sijunjung AKP M. Yasin saat itu.
Yasin mengatakan korban yang ditemukan sudah tidak bernyawa itu diketahui berinisial BH (64). Korban merupakan warga setempat yang sehari-hari berprofesi sebagai petani karet.
"Korban saat ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa dengan posisi tengkurap. Sementara kepalanya dipenuhi luka. Sehingga dari temuan itu warga menduga korban meninggal dunia akibat serangan hewan buas," jelasnya.
Namun berdasarkan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Polres Sijunjung, ditemukan fakta jika korban tewas bukan akibat serangan hewan buas. Melainkan korban pembunuhan.
"Berdasarkan olah TKP dan hasil keterangan saksi. Kita simpulkan korban bukan meninggal dunia akibat serangan beruang. Namun meninggal dunia akibat korban pembunuhan.
Menurut keterangan saksi saksi dan barang bukti yang diperoleh, polisi langsung mengamankan seorang pria berinisial N (52) yang juga warga setempat. Pria itu diduga terkait dengan kematian korban.
"Dari keterangan saksi dan barang bukti, kita langsung mengamankan N. Penangkapan N hanya berjarak 6 jam dari penemuan jenazah korban," ungkapnya.*