Ilustrasi/net
RIAU1.COM - Terdapat sebanyak 7 anak buah kapal (ABK) asal Kota Padang jadi korban kecelakaan di tengah laut belum lama ini.
Informasi kecelakaan kapal 7 ABK asal Kota Padang dilaporkan terjadi pada Rabu 20 September 2020 malam lalu.
Keberadaannya diketahui, setelah berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan asal Surantih Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan.
Kapal asal Kota Padang ini dilaporkan mengalami kecelakaan saat hendak mengantar barang bangunan menuju ke Sioban Sikakap Mentawai.
Ketua Nelayan Kecamatan Sutera, Ramadhan mengungkapkan, mengalami kecelakaan, setelah kapal yang ditumpangi terbakar saat berlayar.
“Jadi mereka itu diselamat nelayan kita (Nelayan Surantih), saat kapal yang ditumpangi terbakar,” terang Ramadhan yang dimuat Katasumbar.
Lalu dia mengatakan, saat kapal tersebut terbakar, 7 anak buah kapal itu mencoba menyelamatkan kapal dari kobaran api dengan air laut.
“Tapi, saat itu ceritanya tidak bisa. Untung lewat kapal nelayan kita dan berhasil menyelamatkan. Mereka sampai di Muara Surantih, Kamis sekitar pukul 13.15 WIB. Jarak mereka dari Muara Surantih sekitar 41 mil,” ungkapnya.
Terpisah, Kanit Intel Polsek Sutera, Aipda, Jondafrinaldo mengatakan, kapal yang mengalami kecelakaan tersebut bernama KM Buana Indah asal muaro Padang.
Kapal tersebut mengalami kecelakaan, setelah sebelumnya sempat bersandar 6 hari di dermaga Pantai Carocok karena cuaca buruk.
Saat kembali berlayar, pada Rabu 20 September 2023 sekitar pukul 23.00 WIB, kapal KM Buana Indah mengalami kecelakaan.
“Anak kapal tersebut sebanyak 7 orang. Mereka terdiri dari warga Medan dan Nias. Sudah kita data, dan kita serahkan kepada pemilik kapal KM Buana,” jelasnya.
Lanjutnya, 7 ABK kapal tersebut diselamatkan dan sampai ke tepi pada Kamis 21 September 2023 pukul 14.00 WIB.
“Kapal penyelamat Kapal asal Surantih KM Melati. Kapal mereka terbakar saat membawa alat bangunan menuju Mentawai. Keterangan ABK, mereka dari Muaro Padang berangkat 14 September 2023 lalu” terangnya.