Kadisdik Padang, Yovi Krislova
RIAU1.COM - Usai rapat dengan Ombudsman Sumbar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang, Yopi Krislova mengataka pihaknya akan kurangi produksi sampah plastik siswa lewat pemakaian botol minum.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Disdikbud Padang, Yopi Krislova kepada wartawan usai rapat bersama Ombudsman Sumbar,
“Kita di Januari rencananya akan mengirim surat ke sekolah-sekolah agar bagaimana meminimalisir sampah plastik,” ucap Yopi, Selasa (20/12) seperti dimuat Langgam.id.
Dia akan meminta peserta didik, khususnya di SD dan SMP untuk membawa sendiri botol minum dari rumah.
Tidak hanya peserta didik, Disdikbud Padang turut menyampaikan himbauan tersebut kepada para pengajar/guru.
"Jadi kita tidak ada lagi botol-botol minuman plastik yang dibuang anao Sekolah. Khususnya anak SD,” kata Yopi.
Saat ini di Kota Padang ada 88.000 siswa SD lanjutnya. Jika satu siswa rata-rata minum satu hingga dua botol minuman plastik setiap hari, akan sangat banyak sampah plastik yang dihasilkan.
Selain itu, untuk memantau para siswa butuh penanganan yang cukup rumit. “Bisa jadi ketika sepulang sekolah sampah itu ia buang ke selokan. Ujungnya nanti kan ke sungai. Kalau hari hujan bisa kita lihat sampah plastik itu mendominasi,” ujar mantan Kabag Hukum Setda Kota Padang itu.
Terkait bantuan botol/tumbler bagi siswa, Yopi mengatakan itu belum ada. Namun ia menyampaikan, bagi peserta didik atau wali murid, tumbler inikan cukup murah. Tidak harus merek tertentu atau yang mahal.
“Cukup tempat minum yang bisa isi ulang. Jadi seandainya habis dia tidak perlu beli minuman lagi,” ucapnya.*