Proses pencarian korban hilang di Pesisir Selatan
RIAU1.COM - Sejauh ini pencarian korban asal Padang Pariaman yang dilaporkan hilang di Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) belum membuahkan hasil.
Berdasarkan keterangan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pessel, Defrisiswardi, pencarian telah dilakukan sejak, Senin 16 Oktober 2023.
Dua hari pencarian, sejak Senin 16 Oktober 2023, hingga Selasa 17 Oktober 2023 pencarian masih belum membuahkan hasil.
“Memasuki hari kedua Selasa (17 Oktober 2023) masih nihil dan korban belum ditemukan,” ungkapnya yang dimuat Katasumbar.
Lalu dia menjelaskan, pencarian hari tadi dilakukan dengan menerjunkan 1 unit perahu karet dan 1 unit kapal cepat rescue.
Selain gabungan Basarnas, BPBD, TNI dan Polri, pencarian juga dibantu masyarakat setempat.
“Kalau penyisiran dilakukan dengan menggunakan peralatan satu unit perahu karet dan satu unit kapal cepat rescue,” ujarnya.
Sambung dia, setelah pencarian hari kedua ini belum membuahkan hasil, pencarian akan dilanjutkan, Rabu 18 Oktober 2023.
“Melihat kondisi cuaca, maka pencarian akan dilanjutkan Rabu 18 Oktober 2023, sesuai SOP,” terangnya.
Sebelumnya, dilaporkan seorang mahasiswa, Yusril Mahendra (22) asal Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman dilaporkan hilang di Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu 15 Oktober 2023, siang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BP BD Pessel, Defrisiswardi melapor kan, korban merupakan seorang mahasiswa asal Kalampaian Hulu, Koto Tinggi Kuranji, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman.
Ia dilaporkan saat berwisata bersama keluarga dan temannya
di kawasan pantai batu kucing, Nagari Sungai Pinang, Koto XI Tarusan.
“Korban dilaporkan hilang saat berwisata bersama keluarga. Korban mahasiswa asal Padang Pariaman,” kata Defrisiswardi pada KATASUMBAR, Senin 16 Oktober 2023.
Ia menjelaskan, korban diketahui pertama kali hilang, setelah keluarga korban tidak melihatnya saat hendak beranjak pulang dari lokasi wisata.
“Saat itu sebelum dilaporkan hilang, korban diketahui pergi memancing di sekitar lokasi tersebut,” terangnya
Lanjutnya, saat diketahui korban tidak ditemukan sekitar pukul 23.00 WIB melalui pengelola wisata, keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah nagari setempat.*