Irman Gusman Kembali ke Panggung Politik

13 Mei 2023
Irman Gusman/Net

Irman Gusman/Net

RIAU1.COM - Sempat vakum dari gegap gempita politik lebih dari enam tahun, mantan Ketua DPD-RI, Irman Gusman kembali lagi ke panggung politik.

Irman memastikan diri kembali maju sebagai calon senator mewakili Sumatera Barat pada Pemilu 2024, setelah pada Kamis (11/5) kemarin, datang ke Kantor KPU Sumatera Barat untuk menyerahkan berkas pendaftaran.

“Saya ingin melanjutkan apa yang pernah dilakukan dulu. Utamanya tentu demi berbakti pada nusa dan bangsa, termasuk melayani dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat Sumatera Barat,” kata Irman, Jumat (12/5) yang dimuat Hariansinggalang.

Pertama, sejak diberi kepercayaan masyarakat sebagai Anggota DPD RI (Senator) yang mewakili Provinsi Sumatera Barat pada periode 2004-2009 dan 2009-2016 Irman sudah berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara, termasuk kepentingan masyarakat Sumatera Barat.

Namun, masih banyak aspirasi masyarakat yang belum sempat diwujudkan dan harus diperjuangkan kembali untuk memenuhi harapan masyarakat.

Kedua, mengingat kondisi bangsa dan negara saat ini yang sedang dilanda banyak masalah, baik di bidang politik, pertahanan keamanan, penegakan hukum, ekonomi dan sosial, maupun dalam hal hubungan dengan negara-negara sahabat, ia bertekad menyumbangkan pemikiran, gagasan, dan tenaga, serta semua sumber daya sosial yang dimiliki, sertasum berdaya lainnya yang dapat digerakkan untuk membantu mengatasi berbagai persoalan dimaksud.

“Sumbar yang sangat kaya akan sumber daya budaya sangat layak dikembangkan sebagai salah satu pilar dan barometer pengembangan kebudayaan nasional, tetapi sampai sekarang masih belum cukup dikembangkan sesuai kapasitasnya. Sehingga dibutuhkan daya dorong yang kuat untuk merealisasikan Sumatera Barat sebagai provinsi yang unggul ,” katanya menyebut motivasi ketiga.

Keempat, dinamika dan implementasi kebijakan pembangunan Provinsi Sumatera Barat memerlukan jembatan penghubung yang kuat dan dapat diandalkan dalam berinteraksi dengan Pemerintah Pusat.

Motivasi kelima, selama menjadi Senator Sumatera Barat merangkap Wakil Ketua DPD RI pada periode 2004-2009 dan Ketua DPD RI pada període 2009-2016, ia telah menjalin hubungan baik dengan pusat-pusat kekuasaan pemerintahan dan legislatif serta investor dan pebisnis di berbagai negara sahabat.

Alasan keenam, selama menjadi Senator dan Pimpinan DPD RI dari 2004 sampai 2016 ada banyak gagasan dan rencana kerja yang belum sempat diwujudkan dan akandilanjutkanrealisasinya jika terpilih dalam Pemilu 2024. Antara lain gagasan untuk menciptakan keunggulan daerah dimana setiap daerah memiliki keunggulannya sendiri-sendiri berdasarkan ketersediaan sumber daya ekonominya, untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan unggulan yang dapat bersaing dengan luar negeri.

Juga gagasan untuk merealisasikan sumber-sumber kemakmuran masa depan yang berpusat pada kecanggihan kualitas sumberdaya manusianya. Sumatera Barat, misalnya, adalah gudangnya SDM unggulan yang perlu dikelola pendayagunaannya demi meningkatkan nilai tambah SDM Indonesia, baikmencakup SDM di dalam negeri maupun yang para profesional Indonesia yang berdiaspora di berbagai negara.

Ketujuh, kekuatan setiap bangsa ditentukan oleh kekuatan masyarakatnya dan kekuatan masyarakat ditentukan oleh kekuatankeluarga-keluarga yang membentuk masyarakat tersebut.

Motivasi ke delapan adalah selama menjadi Senator Sumatera Barat dari 2004 sampai 2016 iamenyebut telah berperan aktif di panggung nasional sebagai figur pemersatu dan perajut kebhinnekaan yang selalu berupaya meredakan ketegangan dan menciptakan harmonisosial, sehingga stabilitas sosial tetap terkendali dan roda pemerintahan dapat berjalan lancar.

Motivasi terakhir adalah, bahwa ditengah dunia yang semakin bergejolak akhir-akhir ini dimana perang dan pertikaian antara negara-negara besar sangat mempengaruhi kondisi perekonomian dalam negeri Indonesia, maka dibutuhkan kekompakan di antara semua komponen bangsa, termasuk semua lembaga penyelenggara negara, organisasi politik dan organisasi massa, untuk mencegah dampak negatif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.*