Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah
RIAU1.COM - Setiap pejabat eselon 3 diwajibkan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah melahirkan minimal 1 inovasi, bukanlah pencitraan.
Mahyeldi mengatakan, itu adalah bentuk keseriusan dirinya dalam memperbaiki kualitas kinerja dan layanan dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Kita harus akui, saat ini dari segi kualitas layanan dan efektivitas kerja, masih banyak hal yang mesti disempurnakan, untuk itu kita harus berbenah.” kata dia.
“Itulah dasar kenapa setiap pejabat eselon 3, kita minta untuk melahirkan inovasi,” sambung dia seperti dimuat Katasumbar.
Menurut Mahyeldi, dalam bekerja seseorang harus memiliki target, setelah itu perlu ada evaluasi.
Ia menjelaskan, ditahap itulah setiap kendala harus terpetakan, kemudian dilanjutkan dengan solusi dalam bentuk inovasi.
Mahyeldi menambahkan, jabatan Eselon 3 di suatu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan tugas pokok.
Para pejabat ini bertanggungjawab atas fungsi, dan terkait dengan itu mereka perlu kreatif dan adaptif dalam bekerja.
“Eselon 3 itu adalah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di OPD, mereka harus paham masalah dan kreatif.”
“Inovasi harus menjadi bagian dari cara berpikirnya,” ujarnya kemudian.
Sejauh ini, Mahyeldi memaparkan, Sumbar telah berhasil meraih prestasi peringkat 3 Nasional dalam Innovative Government Award (IGA).
Menurut data Balitbang Sumbar, prestasi itu diraih selama dua tahun berturut-turut (Tahun 2018 dan 2019).
Sementara untuk Tahun 2020 masuk nominasi IGA dengan kategori Daerah Sangat Inovatif (6 besar).
Kemudian tahun 2021 masih tetap bertahan pada peringkat 6 besar se Indonesia dengan kategori Daerah Sangat Inovatif.
Lalu untuk Tahun 2022 meraih Peringkat 4 (empat) nasional dengan skor Indeks Inovasi Daerah 70,49 kategori Daerah Sangat Inovatif.
“Untuk tahun 2023 ini, terkait inovasi, Saya targetkan kita kembali masuk dalam 3 besar nasional,” tegasnya*