ilustrasi/net
RIAU1.COM - Saat ini timbunan sampah di Kota Padang terus meningkat. Tumpukan sampah juga dipengaruhi perubahan gaya hidup, serta pola konsumsi masyarakat yang meningkat.
Tumpukan sampah di jalan dan di pantai, mengindikasikan bahwa sampah di Kota Padang tidak sedang baik baik saja.
Hal itu diungkapkan oleh Walikota Padang, Hendri Septa yang dimuat Katasumbar. Ia bahkan secara tegas menyebut, saat ini sampah di Padang dalam kondisi darurat.
Ia menilai salah satu masalah utama darurat sampah yang dihadapi Kota Padang adalah mental masyarakat.
Masyarakat dinilai kurang memiliki kepedulian dengan sampah yang dihasilkannya sendiri.
Masalah lainnya adalah alokasi anggaran yang tidak cukup untuk menutup biaya pengelolaan sampah secara optimal.
“Kebutuhan anggaran untuk pengelolaan persampahan semakin hari semakin membengkak.” kata dia
“Sementara keterbatasan lahan menyebabkan umur TPA yang ada diperkirakan akan penuh pada tahun 2025,” sambung dia.
Sebagai informasi, bahwa saat ini Pemko Padang melalui DLH mempekerjakan lebih kurang 600-an petugas kebersihan.
Hampir setengah dari jumlah petugas tersebut, digaji di bawah UMR. Petugas ini pun harus bekerja setiap hari secara rutin dan lembur baik panas ataupun hujan.
“Oleh karena itu, setiap individu harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam menjaga lingkungan hidup,” ujarnya lagi
“Sehingga diharapkan Kota Padang bisa keluar dari darurat sampah dan menjadi kota yang bersih dan sehat,” pungkasnya.*