Penerbangan Internasional Kembali Dibuka di Bandara Internasional Minangkabau
Bandara Internasional Minangkabau
RIAU1.COM - Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi membuka 14 bandara untuk penerbangan internasional pasca pandemi Covid-19, termasuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
“Benar, kita sudah mendapatkan izin dari Kemko Kemaves, Satgas Covid-19. BIM menjadi salah satu bandara yang dibuka untuk penerbangan internasional,”sebut Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Heri Nofiardi, Jumat (9/9).
Dikatakannya, komitmen membuka penerbangan tersebut disampaikan oleh Kemko Kemaritiman. Sementara teknis memberikan izinnya nanti diberikan oleh Kementrian Perhubungan.
Dikatakannya, semua perizinan untuk penerbangan sudah diperoleh. Kini hanya tinggal dari maskapai penerbangan. Tinggal bagaimana maskapai mendapatkan izin rute penerbangan dari Perhubungan Udara.
“Sekarang tinggal dari maskapainya,”ujarnya.
Sebanyak 14 bandara yang mendapat izin tersebut yakni, Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh, Kuala Namu Sumut, Bandara Hang Nadim Batam, BIM di Padang, Soetta di Banten, Kertajadi Jawa Barat, Kulon Progo Yogyakarta, Juanda Surabaya, Bandara Ngurah Rai Bali.
Kemudian, Bandara Lombok NTB, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado dan Bandara Sentani Jayapura.
Alasan hanya 14 Bandara yang mendapatkan izin adalah pertimbangan penanganan pandemi Covid-19. Selain itu tingginya trafik perjalanan ke luar negeri. Ditambah dengan peningkatan kunjungan wisata.
Dari indikator tersebut, Sumbar menjadi salah satu daerah yang penanganan covid-19 terbaik di Indonesia. Kemudian, Sumbar juga membutuhkan penerbangan internasional untuk mendukung kegiatan pariwisata.
Hasil tersebut juga tidak terlepas dari perjuangan Gubernur Mahyeldi menemui Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan pada awal Juni 2022. Selain menemui, Pemprov Sumbar menyurati Kemko Marves terkait permintaan tersebut.
“Jadi kita sampaikan pada Kemko Marves, penanganan covid-19 di Sumbar dengan tingkat vaksin mencapai 90,51 persen dosis I, sebanyak 65, 51 persen untuk dosis II. Kita minta ditetapkan sebagai entry point pelabuhan internasional untuk pelaku perjalanan luar negeri. Apalagi Kementrian Pariwisata sudah menetapkan Sumbar menjadi pelaksana kharisman 3 event nasional,”ungkapnya.
Dikatakannya, dengan adanya kesempatan penerbangan internasional itu maka ada peluang untuk membangkitkan kunjungan wisatawan luar negeri ke Sumbar. Diharapkan kesempatan itu dapat dimanfaatkan oleh pelaku wisata di Sumbar.
“Kita sudah menjalin kerja sama dalam bentu MoU dengan Air Asia,”imbuhnya.*