Tega, Pelajar SD Diperkosa Bergilir Sopir Truk di Pelabuhan Teluk Bayur

9 Maret 2022
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Seorang pelajar sekolah dasar (SD) di Kabupaten Padang Pariaman diperkosa secara bergiliran oleh sopir truk di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Pemerkosaan ini berlangsung dari malam hingga pagi.

Sebelumnya, korban yang masih berumur 13 tahun ini dibawa kabur oleh salah seorang tersangka berinisial RS (29) dan dibawa ke Pelabuhan Teluk Bayur. Rencananya, sopir truk ini menunggu muatan truk pada 7 Maret 2022.

Namun ternyata sembari menunggu muatan truk, korban mendapatkan kekerasan seksual. Tersangka RS memperkosa korban di dalam truk sekitar pukul 19.00 WIB.

“Setelah tersangka pertama RS di dalam mobil, dibawa ke truk lain inisial RF (19). Juga di mobil dilakukan asusila,” kata Kapolresta Padang, Kombes Pol Imran Amir, Kamis (9/3/2022) seperti dimuat Langgam.id.

Dari dua orang tersangka ini, kata Imran, korban diimingi uang sebesar Rp50 ribu. Setelah itu, korban kemudian dibawa kembali ke truk oleh tersangka lainnya berinisial BA dan MR.

Dua orang terkahir ini merupakan anak yang berhadapan dengan hukum atau masih di bawah umur masing-masing berusia 17 tahun. Korban diketahui tertidur di dalam truk dan pada 8 Maret 2020 pagi setelah bangun, korban kembali diperkosa.

“Pagi-pagi bangun disetubuhi lagi oleh BA. Setelah selesai dibawa lagi ke teman satu lagi inisial MR jam 9 pagi, dilakukan lagi persetubuhan terhadap korban,” jelasnya.

Imran mengungkapkan, dua orang anak berhadapan dengan hukum ini sempat melakukan ancaman terhadap korban. Kasus ini terungkap setelah orang tua korban kehilangan anaknya.

“Ketahuan dari orang tua korban kehilangan anaknya. Satu hari satu malam anaknya tidak pulang. Dicari anaknya siapa yang bawa, ternyata dibawa satu orang tersangka ini. Kemudian dipancing,” ujarnya.
 
“Dari Pelabuhan Teluk Bayur, dibawa anak ini oleh keempat tersangka ke Batang Anai pulang. Saat itu orang tua belum tahu bahwa anaknya sudah disetubuhi oleh para tersangka,” sambung Imran.

Orang tua korban kemudian curiga dan menanyakan apa yang terjadi terhadap anaknya. Dari cerita anaknya kemudian kasus ini dilaporkan ke Polresta Padang lantaran terjadi di wilayah hukum Kota Padang.

Tak berselang lama, kasus ini dapat diungkapkan dan para tersangka berhasil ditangkap. Imran menegaskan, semua tersangka mulai dari orang dewasa hingga anak bawah umur diproses hukum berlaku.

“Dua orang tersangka dewasa sudah dikenal korban. Karena korban berada di lingkungan mangkal truk di Batang Anai atau tempat standby atau tunggu truk pergi ke Padang,” tuturnya.*