Dugaan Oknum Polisi Aniaya Sopir Truk di Limapuluh Kota, Ini Kata Kapolda Sumbar

17 Februari 2022
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Teddy Minahasa Putra

Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Teddy Minahasa Putra

RIAU1.COM - Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Pol Teddy Minahasa Putra angkat bicara terkait video viral penganiyaan seorang sopir truk di Kabupaten Limapuluh Kota. Kasus dugaan penganiayaan itu akan diproses sekalipun ada kemungkinan anggotanya ikut terlibat.


 
Teddy menegaskan, pihaknya tidak akan tebang pilih dalam proses penegakan hukum. Ia juga menginstruksikan hal yang sama kepada jajarannya.

“Walaupun itu ada anggota Polri yang melakukan penganiayaan kepada orang lain, tetap dihukum,” kata Teddy seperti dimuat Langgam.id, Rabu (16/2/2022).

Diketahui, video viral penganiayaan itu diduga ikut melibatkan seorang anggota kepolisian berdinas di Polsek Situjuh Lima Nagari. Kapolda Sumbar memastikan tidak memberikan toleransi.

“Siapapun yang melanggar ketentuan hukum, ya ada sanksinya,” katanya.

Kasus ini kini sepenuhnya sedang ditangani oleh Polres Payakumbuh. Kapolres Payakumbuh, AKBP Alex Prawira membenarkan satu orang dalam video merupakan anggotanya.

“Oknum polisi tersebut yang berbaju kemeja putih biru,” ujar Alex sembari menyebutkan pertikaian berawal saat berpapasan di jalan.
 
Alex menyebutkan, kendaraan yang dikendarai anggotanya diteriaki rekan korban dengan kata kotor.

“(Kemudian) mobil yang dikendarai anggota polisi diteriaki dengan kata-kata kotor oleh teman si korban pemukulan,” tuturnya.

Sebelumnya, dari video yang beredar di sejumlah media sosial itu, terlihat kendaraan minibus berhenti di depan truk korban. Kemudian turun dua orang dari minibus dan menghampiri korban di kemudi.

Satu orang berbaju hitam langsung melayangkan pukulan saat korban berada di kemudi. Pada saat itu juga, pria lain diduga juga melakukan kekerasan saat korban berada di dalam kemudi.

Setelah itu, korban ditarik keluar dengan cara kerah baju dipegang. Namun pada saat itu, anggota kepolisian ini sempat meredam amarah rekannya dengan melerai.*