Dewan Tuding Saat Kepemimpinan Mahyeldi Ansharullah, di Sumbar Banyak Proyek yang Mangkrak
Ilustrasi (Foto:KupasMerdeka)
RIAU1.COM - Mangkraknya sejumlah proyek di Sumatera Barat (Sumbar) dapat sorotan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar), Nofrizon.
“Silakan dicek di seluruh OPD yang ada di lingkungan Sumbar, banyak proyek yang mangkrak sekarang,” ujar Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Sumbar ini seperti dimuat Padangkita, Senin (26/12).
Dia menunjuk salah satu proyek yang mangkrak tersebut, adalah pembangunan irigasi di Batang Aia Katiak, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam.
“Proyek itu dihentikan sekarang. Mungkin putus kontrak. Di-black list. Begitu saya dengar,” kata dia.
Kemudian, sebut dia lagi, proyek pengadaan fisik di SMK Negeri 1 Bukittinggi juga mengalami permasalahan. Aula sekolah itu, kata Nofrizon, sudah dibongkar, tetapi pembangunannya tidak selesai hingga sekarang.
Selanjutnya, ada pengadaan mesin jahit yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Selain itu, lanjut dia, ada juga persoalan proyek pengadaan sapi di Dinas Perdagangan, yang sapinya banyak kurus-kurus.
Dia mengatakan sejumlah proyek tersebut memiliki masalah sehingga menjadi mangkrak.
“Ada yang karena didenda, ada yang putus kontrak, dan ada yang tidak sesuai spek,” jelasnya.
Menurut Nofrizon, banyaknya proyek yang mangkrak ini terjadi pada tahun ini di bawah kepemimpinan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.
“Saya sudah tiga periode menjadi anggota DPRD Sumbar, baru kali ini banyak proyek yang mangkrak,” sebut dia.
Dia menyampaikan banyaknya proyek yang mangkrak di Sumbar tidak bisa terlepas dari rekanan proyek tersebut. Berdasarkan informasi yang diperolehnya, proyek pembangunan tersebut dikuasai oleh orang-orang ring 1 Gubernur Sumbar.
“Kita minta Gubernur mengevaluasi orang yang menjual nama Bapak Gubernur. Kita minta evaluasilah mengapa proyek itu mengalami keterlambatan, didenda, diputus. Salahnya di mana? Apakah ada orang yang intervensi, segala macam,” sebutnya.
Lebih lanjut, dia mengingatkan jika gubernur tidak segera mengevaluasi, maka bisa membuat pembangunan di Sumbar menjadi terhambat.
“Jadi, masyarakat yang akan rugi. Kasihan kita,” sampainya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah meminta agar dilaporkan langsung kepada dirinya. Sebab, sejauh ini, dia tidak mengetahui siapa nama orang (ring 1) yang dimaksud. Dirinya siap menerima laporan tersebut dan melakukan evaluasi.
“Tidak tahu saya. Silakan tanya saja ke yang menyampaikan siapa yang mengaku ring 1 itu. Silakan (laporkan) saja,” sebut gubernur.*