Masjid Raya Sumbar Masuk 7 Arsitektur Masjid Terbaik Dunia

22 Desember 2021
Masjid Raya Sumbar (Foto:Kumparan)

Masjid Raya Sumbar (Foto:Kumparan)

RIAU1.COM - Dalam versi alfozan, arsitekrur Masjid Raya Sumatra Barat (Sumbar) masuk tujuh arsitektur masjid terbaik di dunia.

Penobatan tujuh masjid dengan arsitektur terbaik itu diumumkan dalam penutupan penghargaan Abdullatif Al Fozan untuk arsitektur masjid siklus ke-3, periode 2017-2020 di Madinah, Arab Saudi belum lama ini.

Penghargaan untuk masjid dengan arsitektur terbaik di dunai itu juga dihadiri Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Eko Hartono, yang sekaligus menerima penghargaan untuk Masjdi Raya Sumbar tersebut.

Seperti dimuat Padangkita yang mengutip laman resmi alfozan.com, tujuh masjid dengan arsitektur terbaik yang terpilih itu merupakan hasil penilaian dari 201 masjid di 43 negara di seluruh penjuru dunia.

Penghargaan itu mengangkat tema “Arsitektur Masjid di Abad ke-21” yang bertujuan untuk membangun landasan dan visi yang lebih luas dari tingkatan arsitektur masjid di masa lalu, sekarang dan masa depan.

Dalam pengahargan itu, ada empat kategori yang dinilai, di antaranya, masjid pusat dengan pengaruh dan kehadiran di tingkat nasional di setiap negara, kategori masjid tempat Salat Jumat, kategori masjid lingkungan, dan kategori masjid komunitas, yang diberikan kepada masyarakat lokal sebagai apresiasi atas upaya mereka dalam merawat masjid.

Sultan bin Salman bin Abdul Aziz yang menghadiri kegiatan tersebut mengatakan, bahwa peran masjid di masa depan dari segi arsitektur, kontruksi dan lingkungan masyarakat akan sangat lekat.

“Peran masjid itu tidak hanya sebatas aspek teknis dan modernisasi perkotaan. Namun, juga berkaitan dengan aspek transformasi masyarakat dan visi masa depan, karena masjid merupakan wadah budaya utama masyarakat,” ujar Sultan bin Salman.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Penghargaan Abdullatif Al Fozan untuk Arsitektur Masjid, Mashary bin Abdullah Al-Naim mengatakan, bahwa penghargaan kali ini bertujuan untuk mengarahkan perhatian pada rumah-rumah Allah (masjid-red).

Dengan keindahan dan kemegahan, kata Al-Naim, pihaknya akan terus berupaya mengembalikan peran masjid yang beradab sebagai pusat kreativitas dan pencerahan.

“Kita juga akan menyediakan database dan informasi ilmiah, arsitektur dan teknis tentang masjid, dan itu akan disediakan seacra gratis,” ujar dia.*