Festival Mentari Ditabuh Dua Hari Lagi, 10 Koreografer Muda Bakal Unjuk Gigi

Festival Mentari Ditabuh Dua Hari Lagi, 10 Koreografer Muda Bakal Unjuk Gigi

3 April 2021
Dr. Susas Rita Loravianti,

Dr. Susas Rita Loravianti,

RIAU1.COM -Festival Mentari yang ditaja oleh Serikat Koreografer Cahaya Indonesia (Sekoci) ini  sudah sampai pada tahap persiapan untuk pelaksanaan pertunjukkan. 

Sekoci diiniasiasi para koreograer senior yaitu Indra Yuda, Susas Rita Loravianti, Joni Andra, Ali Sukri, Herlinda Mansyur, dan Hartati. SEKOCI yang berbasis komunitas didirikan atas kesadaran bersama untuk mendorong perkembangan tari yang lebih baik di Sumatra Barat dan Indonesia.

Tahap akhir dari pelaksanaan festival ini berupa kegiatan mentoring di ruang reka cipta oleh koreografer senior Hartati pun sudah boleh dikatakan rampung. 

“Semua boleh dikatakan rampung dan In Sya Allah tidak ada kendala, semuanya lancar,”ujar Dr. Susas Rita Loravianti, S.Sn., M.Sn, Direktur Festival MenTari,  kepada Khazminang.id, Sabtu (3/4) di Padang.

Manurut  Susasrita, Festival Mentari yang dimaksudkan untuk mengasah kemampuan koreografer muda dalam rangka melahirkan koreografer-koreografer baru di Sumatera Barat.

Ada 5 aspek utama yang jadi perhatian dalam pembekalan untuk koreografer muda, yaitu koreografi, gagasan karya, musik tari, dramaturg, dan artistik.

Untuk materi koreografi difasilitasi Hartati (koreografer), gagasan karya oleh Heru Joni Putra (sastrawan), musik tari oleh Taufik Adam, seorang komposer, dramaturg tari oleh Adinda Luthvianti (sutradara), dan artistik oleh Hanafi (perupa).

“Ada 10 koreografer muda Sumatra Barat yang mengikuti proses ini sekaligus tampil dalam Festival MenTari yang angkat tema “Balakang Layar” ini,” terangnya.

Setelah melewati proses, 10 koreografer muda Sumatra Barat yang ikut dalam panggung Festival MenTari, ialah Denny Maiyosta, Ipraganis, Marya Dance, Afrizal, Nurima Sari, Muthia Rianti, Hendri, Yesriva Nursyam, Safrini, dan David Putra Yudha
Pemilihan tema “Belakang Layar” ini bertujuan memberi pengetahuan kepada koreografer betapa pentingnya proses penciptaan sebelum koreografer berhadapan dengan penari saat prose latihan. 

Selain itu tema ini juga menekankan pentingnya membangun kerja-kerja; antardisiplin, pengalaman manajerial sebuah produksi pertunjukan, membentuk jaringan serta membangun masyarakat penonton.
 
Kegiatan yang akan di helat di Teater Tertutup Mursal Esten, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP) ini akan dimulai pada tanggal (6/4)  dan akan berakhir  pada tanggal (8/4) nanti. 

Ditambahkan Susasrita, sponsor utama festival ini dalah Bakti Budaya Djarum Fondation, kemudian didukung Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, serta Universitas Negeri Padang , adapun bantuan dari para sponsor tersebut adalah dalam bentuk bantuan financial dan penayangan dan kerjasama.

Kegiatan ini rencananya akan dibuka oleh Rektor UNP, dan 10 Karya Koreografi ini nantinya akan tayang Kanal You Tube Indonesia Kaya 17 dan 18 April.

Sementara itu sejumlah  pihak juga memberikan bantuan untuk kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan ini, seperti   ISI dan IKJ serta Taman Budaya Sumatera Barat. 

“Pelaksanaan festival ini merupakan usaha seniman tari dan akademisi dan di Sumbar yang mencoba membantu pemerintah dalam pemajuan kebudayaan, kita berharap ini akan kita agendakan setiap tahun atau dua tahun sekali , ” tambah Susasrita.