Pembangunan Monumen Bela Negara Terbengkalai, Gubernur Mahyeldi Temuai Mahmud MD

Pembangunan Monumen Bela Negara Terbengkalai, Gubernur Mahyeldi Temuai Mahmud MD

5 Maret 2021
Pembangunan Monumen Bela Negara yang Terbengkalai/langgam.id

Pembangunan Monumen Bela Negara yang Terbengkalai/langgam.id

RIAU1.COM -Monumen bela negara yang mengingatkan kita akan perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan saat agresi Belanda ke-2, saat ini pembangunannya terbengkalai.

Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi bertemu Menko Polhukam Mahfud MD untuk membahas kelanjutan pembangunan Monumen Bela Negara yang terbengkalai. Pertemuan itu fokus membahas Inpres terkait pembangunan monumen tersebut.

“Dengan pertemuan hari ini yang dikoordinasikan oleh Kantor Menko Polhukam untuk membahas Inpres agar sungguh-sungguh terlaksana secara dengan melibatkan para kementerian dan lembaga terkait,” kata Mahyeldi seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Sumbar, Kamis (4/3/2021).

Monumen itu rencananya dibangun di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh kabupaten Lima Puluh Kota. Sejak 2012 pembangunan monumen itu terhenti.

Selain monumen itu, sejumlah tugu untuk mengenang Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) rencananya juga akan dibangun di Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Bukittinggi dan Bidar Alam Kabupaten Solok Selatan.

Mahyeldi menyebut masyarakat Sumbar ingin monumen itu segera diselesaikan. Warga bahkan telah menghibahkan tanah 50 hektare untuk pembangunan itu.


 
Terkait pembangunan monumen itu, Mahfud menilai perlunya keseriusan dari kementerian terkait. Dia menyebut rencana itu bukan merupakan pembangunan yang sifatnya bersekala kecil.“Tetapi merupakan sebuah pembangunan monumen yang sifatnya nasional,” kata Mahfud. (Langgam.id)