Berburu Tikus Sawah di Pariaman, Seekor Dihargai Rp 2.500

Berburu Tikus Sawah di Pariaman, Seekor Dihargai Rp 2.500

11 Agustus 2020
Tikus-tikus hasil buruan di sawah/net

Tikus-tikus hasil buruan di sawah/net

RIAU1.COM -Hama tikus menyerang areal persawahan, merupakan suatu tantangan petani di Sumatera Barat. Tikus atau Mancik yang biasa disebut orang minang itu, apabila sudah menyerang sawah akan sangat merugikan karena mereka menghancurkan batang padi.

Pemerintah Desa Toboh Palabah, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman Sumatera Barat menggelar acara “baburu mancik” di area persawahan desa tersebut. Setiap tikus yang didapatkan dalam acara berburu tikus tersebut dihargai Rp2.500 oleh pemerintahan desa.

Kepala Desa Toboh Palabah Sudirman Harun mengatakan tradisi lama “baburu mancik” diadakan untuk meningkatkan hasil produksi petani sawah yang terancam hama tikus, Acara yang digelar pada Minggu (9/8/2020) lalu tersebut, melibatkan anggota kelompok tani, serta masyarakat setempat.

Kegiatan ini diapresiasi Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pariaman Dasril dan Kepala UPT BPP Pertanian Mulyadi. Bersama penyuluh, para pejabat  ikut terlibat berburu hama tikus tersebut.

Loading...

Sudirman Harun menuturkan, hal ini merupakan langkah efektif kita dengan melibatkan para petani untuk membantu memusnahkan hama tikus dengan menggunakan alat pembasmi tikus.

” Setiap satu ekor tikus yang didapat petani kita hargai senilai Rp2.500, yang kita anggarkan melalui APB-Desa. Sehingga hal ini memacu para peserta buru tikus untuk berlomba-lomba mendapatkan tikus yang banyak, ” ujar Sudirman, sebagaimana dirilis situs resmi Pemko Pariaman, Senin (10/8/2020). (Langgam.id)