Ketua KMM Mesir Abdan Syukri/net
RIAU1.COM -PADANG-Miris, tidak hanya di dalam negeri kesulitan ekonomi. Warga Indonesia yang berada di luar negeri juga mengalami kesulitan perekonomian, termasuk mahasiswa yang berada di Mesir. Sebanyak 113 mahasiswa asal Sumatra Barat yang tergabung dalam Kesepakatan Mahasiswa Minang (KMM) Mesir, mengalami kesulitan ekonomi akibat wabah corona.
Ketua KMM Mesir Abdan Syukri mengatakan, mereka mengalami kesulitan ekonomi pada situasi pandemi corona ini, karena kehilangan sumber pemasukan bagi mahasiswa yang bekerja full time maupun sampingan.
“Juga ada karena kiriman orang tua dari kampung yang telat akibat terdampak corona. Mulai dari orang tua yang diliburkan kerja sampai yang kehilangan pekerjaan,” ujarnya Selasa (05/05/2020), dilansir Langgam.id.
Ia mengatakan, tidak stabil dan rendahnya nilai kurs rupiah juga berdampak terhadap mahasiswa. Sebab pengeluaran tetap dan pemasukan menurun, sehingga menimbulkan gap yang cukup besar. Bahkah sampai minus 4.000 EGP.
“Selain itu, naiknya harga beberapa kebutuhan pokok juga berdampak terhadap mahasiswa di sini,” ujarnya.
Abdan mengatakan, KMM melakukan pendataan dampak pandemi corona terhadap mahasiswa di Mesir memalui beberapa metodenya, di antaranya pendataan umum secara online melalui google form, rekomendasi dari anggota, dan lansung bertanya ke anggota yang menjadi perhatian khusus.
Dari 301 orang anggota KMM Mesir, sebanyak 253 mahasiswa yang menanggapi. Pihaknya membagi dua kelompok mahasiswa terdampak. Sebanyak 113 mahasiswa prioritas utama dan 140 lainnya masuk kategori priositas kedua.