Bom Waktu! Kasus Positif Corona Sumbar Meledak Hari Ini 24 Kasus. Total 172 Orang

Bom Waktu! Kasus Positif Corona Sumbar Meledak Hari Ini 24 Kasus. Total 172 Orang

1 Mei 2020
Corona ilustrasi

Corona ilustrasi

RIAU1.COM -PADANG_ Ibarat bom waktu kasus positif corona di Sumatera Barat, meledak setiap beberapa hari. Jumat (1/5)  sebanyak 24 orang terkonfirmasi positif corona, sehingga total sekarang ini warga yang positif terinfeksi Covid-19 sebanyak 172 orang. Dengan rincian, 15 orang meninggal dan 30 orang dinyatakan telah sembuh, sebagaimana tertera pada website Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar.

Tambahan yang telah terpantau oleh jernihnews.com terjadi di Kota Padang 8 orang, di Kota Padangpanjang meskipun kasus perdana namun langsung meledak 13 orang dan di Kota Payakumbuh 3 orang.

Walikota Padangpanjang Fadli Amran mengatakan 13 orang yang positif terinfeksi di Kota Padangpanjang semuanya adalah tenaga medis. Mereka tertular dari pasien wanita (29) yang awalnya sakit melahirkan. Namun karena ada gejala yang mencurigakan diambil sampel dari wanita yang bisa berdomisili di Jakarta tersebut.

Sehari setelah melahirkan bayinya, hasil tes swab atas wanita itu keluar, dan dia dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dia menjalani perawatan di RSUP M.Djamil Padang. Sebelumnya wanita tersebut pernah berobat ke Puskesmas Sikolos Padangpanjang dan juga RSUD Kota Padangpanjang. Dari riwayat kontak itulah, para tenaga medis di Kota Serambi Mekkah itu terpapar covid-19.

Sedangkan 3 kasus baru positif corona di Payakumbuh juga terpapar dari Es, warga pertama di kota rendang yang terinfeksi. Mereka yang terinfeksi itu 2 laki-laki dan 1 wanita. Semuanya sudah lansia. Kasus tersebut juga telah dikonfirmasi jernihnews.com kepada Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz.

Sebelum lonjakan 24 kasus positif corona hari ini, 5 hari sebelumnya juga sempat lonjakkan tambahan sebanyak 23 kasus. Ketua DPRD Sumbar, Supardi, sebelumnya telah memprediksi, bahwa Sumbar belum mencapai puncak kasus corona. Berbagai kecendrungan rendahnya disiplin dan upaya penanganan virus corona menjadi pemicu tingginya kasus tersebut di daerah ini.