Tour de Siak tahun sebelumnya/Net
RIAU1.COM - Tour de Siak (TDSi) tahun 2024 ini dikatakan race director Tour de Siak Sondi Sampurno memiliki ciri tersendiri yaitu pembalap dituntut untuk sprint.
Menurutnya, lintasan yang dilalui pesepeda landai, tidak ada trek yang menanjak seperti bukit dan gunung. Berbeda dari daerah lain, yang memiliki trek naik turun bukit seperti Tour de Ijen Banyuwangi dan Tour de Singkarak Sumbar.
"Di Tour de Siak ini, siapa yang kuat dan paling cepat dia lah pemenangnya," kata Sondi saat zoom meeting bersama Kadispar Siak, akhir pekan ini.
Tour de Siak merupakan sport tourism atau olahraga wisata yang sudah terdaftar dan masuk dalam kalender Union Cycliste Internationale (UCI).
"Ada 13 tim yang akan turun di Tour de Siak. 7 tim dari luar negeri, 6 tim dari nasional termasuk tim tuan rumah BSP yang ikut nantinya," kata dia.
Ia menjelaskan, untuk perubahan titik start pembalap tidak ada masalah, hanya saja ada di beberapa ruas jalan dari Sungai Apit menuju Siak menjadi perhatian bersama.
"Kami sudah meninjau, ada beberapa lintasan yang jadi perhatian kita, sekitar 3 km jalan terdapat kerusakan, lokasi di etape 1 Sungai Apit-Siak, termasuk di Bungaraya dan arah Tualang ada lubang-lubang dalam harapan kami itu secepatnya di perbaiki," kata dia lagi.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak Tekad Perbatas Setia Dewa menyampaikan event Tour de Siak bukan tanggung jawab Dispar semata melainkan event kabupaten yang melibatkan OPD terkait.
"Dari survei yang kami lakukan kemarin, bersama Dinas PU tidak banyak jalan yang rusak. Sebagian jalan arah Tualang dan Kota Siak sudah di aspal ulang," sebutnya.
Tekad berharap kecamatan yang menjadi titik start TDSi harus bersiap dan berkoordinasi dengan Pemkab.
"Camat yang menjadi tuan rumah titik lepas, pembalap TDSi harus bersiap dari sekarang, mulai dari melibatkan masyarakat agar lebih meriah, termasuk juga pembersihan lokasi starting grid karena pembalap nantinya akan berputar 3 kali di jalan-jalan ibu kota kecamatan,"tukasnya.*