Wakil Bupati Siak, Husni Merza saat kunjungan kerjanya
RIAU1.COM - Diskusi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) membahas kolaborasi program percepatan penurunan stunting antara Pemerintah Daerah dengan dunia usaha, berlangsung di RGE Technology Center, komplek Townsite I PT. RAPP kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan, diikuti Wakil Bupati Siak Husni Merza.
Pada kesempatan tersebut, Wabup Husni Merza memaparkan capaian yang diraih Pemerintah Kabupaten Siak dalam upaya penurunan angka stunting sejak 2 tahun lalu.
Pemerintah Kabupaten Siak, sebut dia merasa terbantu dengan April Grub saat melakukan aksi konvergensi untuk penurunan stunting di Kabupaten Siak.
“Alhamdulillah APRIL melalui Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta nya terus membantu di beberapa titik yang menjadi locus kami untuk penurunan stunting,” kata dia.
Dia juga menyebutkan Pemerintah Kabupaten Siak tetap berkomitmen untuk terus tekan kasus stunting dari segala sisi agar angka stunting terus menurun.
“Dari segi anggaran, pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan hal yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan pemberantasan stunting, dari 214 miliar yang dianggarkan di tahun 2023 menjadi 239 miliar untuk tahun 2024 ini,” jelasnya.
Kemudian Husni menambahkan, bahwa Pemkab Siak menargetkan angka stunting di Kabupaten Siak berada di bawah angka 5 persen. Menurutnya hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dicapai, karena saat ini ada 1 kecamatan yang hanya memiliki 1 anak stunting. Hal itupun terjadi karena si anak memiliki penyakit bawaan.
“Alhamdulillah dari 122 desa dan 9 kelurahan yang ada, 44 desa sudah zero stunting. Kami yakin dan percaya dengan dukungan APINDO, RAPP, Tanoto Foundation dan mitra mitra APINDO lainnya dapat mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Siak di masa yang akan datang,” terangnya.
Wakil Bupati Siak ini juga menjelaskan hal yang masih menjadi tantangan bagi pemerintah yaitu memberikan pemahaman dan edukasi tentang apa itu stunting, karena kebanyakan anak yang terkena stunting bukanlah berasal dari keluarga yang kurang mampu.
“Karena tanggung jawab sebagai kepala daerah yang di beri amanah, kami ingin memproduksi SDM yang berkualitas yang nantinya akan ikut berkontribusi untuk daerahnya dan bangsanya,” terangnya.*