BUMKam Terbaik di Siak Telah Kelola Dana Bergulir Rp77 Miliar

27 Januari 2024
Musyawarah Pertanggungjawaban Tahunan BUMKam Seminai Siak

Musyawarah Pertanggungjawaban Tahunan BUMKam Seminai Siak

RIAU1.COM - Musyawarah Pertanggung Jawaban Tahunan Badan Usaha Milik Kampung BUMKam Seminai Jaya di kampung Seminai kecamatan Kerinci Kanan kabupaten Siak, dihadiri Asisten II Setda Kabupaten Siak, Hendrisan.

"Bapak Bupati Siak sangat apresiasi dan ucapkan terima kasih, yang mana telah memajukan dan meningkatnya serta tumbuh dan berkembang BUMKam Seminai Jaya ini. Dan juga telah banyak prestasi yang diraih, baik tingkat nasional, provinsi dan kabupaten pun menjadi nomor 1 dan percontohan BUMKam terbaik tentunya," kata dia.

Sambung dia, sungguh sangat membanggakan BUMKam Seminai Jaya ini. Dia mengucapkan terimakasih akrena telah ikut peduli dan mengayomi masyarakat Kampung Seminai dan juga meningkatkan ekonomi masyarakatnya. 

"Tidak hanya ekonomi yang terbantu, kesehatan masyarakat pun bisa terjaga, yang mana zero stunting di Kampung Seminai, ini lebih membanggakan,” ungkap Hendrisan.

Sementara itu, Penghulu Kampung Seminai Zaenudin mengatakan, BUMKam Seminai Jaya ini miliki banyak prestasinya, seperti terbaik 3 di tingkat Provinsi Riau dan termasuk 40 BUMKam terbaik tingkat nasional dalam program Brilian Link Bank BRI.

"Dengan mengucapkan rasa syukur yang mendalam dan ucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus dan perangkat, dan juga masyarakat penerima manfaat, ini semua karena saling dukung mendukunglah maka tercapai dan terlaksananya BUMKam Seminai Jaya ini bisa mensejahterakan masyarakat dan anggota penerima manfaat," papar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur BUMKam Seminai Jaya, Heri Suneni menyampaikan, telah terkelola Rp77 miliar lebih dana bergulir BUMKam Seminai Jaya, ini rentang waktu dari tahun 2008 sampai 2023, dan 1.849 orang penerima manfaat.

“Kami terus berbenah bersama manajemen untuk memperbaiki pelayanan di setiap sub unit menjadi unit usaha, dan kami akan memperluasnya lagi dengan pengembangan unit perdagangan dengan membuka toko untuk menjual hasil produk masyarakat," sebut Heri Suneni.*