Pertemuan Nasional Kota Pusaka, Wabup Siak Berharap Pertumbuhan Pariwisata
Wabup Siak, Husni Merza saat menghadiri pertemuan Nasional
RIAU1.COM - Wakil Bupati Siak Husni Merza mengikuti seminar nasional Kota Pusaka Indonesia yang berlangsung di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Tujuan acara ini kata Husni, dalam rangka memperkuat jejaring kota Pusaka, di bawah wadah Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
“Hari ini kami hadir mengikuti acara seminar nasional dan diskusi JKPI di Kota Sawahlunto, acara ini sangat bagus, bagaimana langkah-langkah kedepan untuk menjaga kota pusaka ini lebih baik lagi dan juga memiliki efek ekonomi untuk pertumbuhan pariwisata di masing-masing daerah,”ujar Wabup Husni.
Husni menambahkan, seminar yang ia ikuti, sangat bermanfaat karena di hadiri seluruh kementerian dan lembaga terkait yang nantinya, akan melahirkan rekomendasi yang bermanfaat bagi kabupaten Siak sebagai anggota JKPI.
“Kita sangat apresiasi pemerintah Sawahlunto yang telah menyelenggarakan acara ini dengan baik, acara ini selain rapat juga ajang silaturahmi dengan sesama anggota JKPI se nusantara. Kita nantinya berharap akan ada rekomendasi yang di tidak lanjuti, baik berupa program dan juga peningkatan anggaran dari kementerian terkait,”kata dia.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengucapkan selamat datang kepada undangan, anggota dan delegasi di Seminar JKPI di Sawahlunto, merupakan kehormatan baginya, para jemputan dapat hadir.
“Atas nama pemerintah Sawahlunto kami mengucapkan selamat datang kepada tamu undangan dan peserta Kota sawahlunto, sebuah kota kecil,tapi punya sejarah yang sangat besar, karena kota ini, menjadi sejarah revolusi dunia. Dan revolusi industri pertama di eropa, ditemukannya mesin uap, membutuhkan bahan bakar yaitu batu bara, dan di sinilah yang menjadi tambang batu bara pertama terbesar di asia tenggara pada tahun 1800an yang di bangun colonial Belanda,” paparnya.
Lanjutnya, seiring berjalannya waktu kota kecil ini beralih fungsi, karena batu bara itu barang tambang yang habis. Tahun 1998 salah satu perusahan terbesar yaitu PT Bukit Asam menghentikan tambangnya. Dan Pindah ke Tanjung Enim, sehingga Sawahlunto hampir menjadi kota mati. Karena hampir 1/3 penduduk bekerja di tambang. Terjadi pergeseran penduduk yang luar biasa, Sawahlunto pada masa itu terjadi penurunan jumlah penduduk, Kota ekonominya hidup karena ada tambang, setelah tambang tutup hampir jadi kota mati.
“Tapi kita tidak putus asa, kita berkumpul dan bersepakat, kita beralih fungsi dari kota tambang menjadi kota wisata tambang. Dan ini berjalan kita aktif, merelokasi dan merestorasi semua bangunan tambang itu, dan akhirnya pada tahun 2019 Sawahlunto di tetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya Dunia. Inilah sejarah singkat Sawahlunto kota kecil kota industri yang sangat maju, sekarang menjadi kota tujuan wisata,”ucapnya.
Ketua Presidium Jaringan Kota Pusaka Indonesia yang juga Wali kota Bogor Bima Arya di JKPI kita saling belajar, saling memotivasi dan menginspirasi, momentumnya saling
menginspirasi meskipun peluangnya besar tetapi tantangannya banyak sekali.
“Barangkali ada pesan besar buat pemerintah pusat, barang kali catatan, harapan kita agar pemerintah pusat memberikan atensi, karena kalau kita semua all out menjadikan wisata pusaka ini sebagai sumber utama devisa negara, maka pasti ceritanya akan beda,”kata dia.
Acara itu, di ikut 73 kabupaten atau kota yang tergabung dalam wadah Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).*