Gegara Ditegur Merokok saat Sidang, Mubes IPMT di Perawang Berakhir Adu Jotos

1 Februari 2021
suasan sidang yang ricuh /Rizal

suasan sidang yang ricuh /Rizal

RIAU1.COM -SIAK - Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Pelajar Mahasiswa Tualang dinodai oleh kelakuan oknum anggota yang adu jotos setelah ditegur panitia karena merokok dalam ruangan sidang.

Prilaku tidak terpuji itu dilakukan oleh oknum mahasiswa swasta di Kota Pekanbaru berinisial SF yang tidak terima ditegur panitia karena merokok di saat sidang Mubes IPMT sedang berlangsung di Aula milik PT Indah kiat Pulp and Paper Perawang Mill, Sabtu, 30 Januari 2021.

Koordinator acara kepada awak media mengatakan, Musyawarah tersebut merupakan agenda pemilihan Ketua Umum IPMT periode 2021-2023, yang dimulai pada Pukul 13.00 WIB dan diwacanakan akan berlangsung selama dua hari. Akan tetapi akibat terjadinya chaos (keributan) kegiatan hanya berlangsung beberapa jam saja.

"Acara Mubes ini untuk pemilihan ketua IPMT periode 2021-2023 pak, rencananya berlangsung 2 hari dari tanggal 30-31 Januari. Namun akibat terjadinya keributan kegiatan hanya 1 hari saja," ungkap salah seorang panitia acara kepada Riau1.com.


Disampaikannya, panasnya nuansa mubes IPMT itu sudah terlihat sejak awal dimulainya sidang. Terjadi saling adu argumen diantara peserta diawal persidangan dimulai, yang kemudian berakhir chaos dengan pukulan antar mahasiswa yang tidak suka dengan argumen salah satu mahasiswa karena teguran merokok di forum sidang.

"Ada satu orang yang sedang merokok saat sidang sedang berlangsung. Saat ditegur, oknum tersebut dan rekan-rekannya tidak terima, sehingga terjadilah pemukulan, bahkan salah seorang panitia yang ingin melerai perkelahian tersebut pun menjadi korban," terangnya.

Hal senada juga diceritakan Tubagus, anggota IPMT yang menegur oknum mahasiswa yang merokok dalam sidang Mubes pemilihan ketua IPMT itu. Ia mengaku oknum mahasiswa itu langsung melempar puntung rokok ke wajahnya dan memukulnya. 

"Ini adalah musyawarah intelektual yang ada di Tualang, hanya saja ada peserta yang merokok diruangan. Kemudian kita tegur untuk mematikan rokoknya atau dikeluarkan dari forum, namun pimpinan sidang saat itu acuh, dan saya dilempar puntung rokok lalu dipukul oleh mereka," jelas Tubagus.

Terkait pemukulan tersebut, pihaknya mengaku telah membuat laporan ke Polsek Tualang agar permasalahan tersebut segera di selesaikan.

"Kita tidak terima dengan semua ini, kita sudah membuat laporan ke pihak kepolisian, mudah-mudahan permasalahan ini cepat selesai dan di kemudian hari tidak terjadi lagi permasalahan serupa," ujarnya.


Sementara itu, salah satu peserta sidang saat dikonfirmasi awak media mengatakan, keputusan yang menetapkan ketua terpilih dinilai Cacat karena sangat bertentangan dengan Ad/Art IPMT dan terkesan terlalu memaksakan intrik-intrik ambisius perorangan.

"Keputusan - Keputusan pada mubes di nilai cacat secara AD/ART IPMT, semua keputusan tersebut bertentangan dengan aturan organisasi IPMT dan ketua terpilih pun sebenarnya tidak memenuhi persyaratan, mereka tidak membaca aturan tersebut dan asal main sepakat, ini kita nilai sangat memalukan," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh pimpinan sidang tetap dan beberapa kepanitiaan, persidangan dipenuhi dengan tekanan untuk melanjutkan persidangan yang kemudian menetapkan ketua terpilih begitu saja.

"Di forum kita dapat tekanan untuk melanjutkan acara, padahal saat itu kita lihat beberapa peserta dan panitia diminta untuk keluar karena ada pihak kepolisian yang datang memantau kegiatan kita. Disaat itu kita dapat tekanan untuk lanjut dan kemudian memutuskan ketua terpilih," tutur Hanafi Dwi ramadhan selaku pimpinan sidang.


Menanggapi kejadian itu, mantan ketua IPMT masa jabatan 2016-2018 Albert F Syaid mengaku prihatin dan menyayangkan atas kejadian yang telah mencorengkan nama besar IPMT saat sidang Mubes tersebut.

"Saya pribadi sangat prihatin dan sangat menyayangkan, kenapa bisa kejadian seperti itu bisa terjadi disaat Mubes. Itu sikap yang kurang elok di tengah peserta musyawarah yang notabenenya mahasiswa dan pelajar. Itu seperti sikap yang kurang terdidik," cetusnya.

Ia meminta kepada pengurus dan anggota IPMT agar kedepannya lebih menjaga attitude dalam hal apapun, agar kedepannya IPMT dapat bersinar dan berguna bagi khalayak ramai.

"Kita mahasiswa, kita generasi penerus, maka dari itu mari bersama-sama kita jaga almamater kita untuk bangsa dan negara ini. Tentunya dimulai dari kepribadian kita masing-masing," ungkapnya.

Selain itu, putra Kecamatan Tualang yang berjuluk kota Industri Perawang, yang saat ini sedang menjalani studi di Magister Universitas Indonesia jurusan ilmu Politik itu juga berpesan kepada seluruh anggota IPMT agar kedepan lebih memaknai esensi mahasiswa.

"Pesan saya buat kawan-kawan IPMT, mari bersama-sama kedepannya kita lebih memaknai esensi mahasiswa itu. Mubes IPMT itu tentang bagaimana bisa menjadi penyalur agent intelektual yang tepat dan menjadi pemimpin yang bukan sekedar persoalan pemenuhan hasrat kedudukan dengan cara premanisme seperti itu tapi tentang menjadi pemimpin yang bisa menjadi perubah keadaan kearah yang lebih baik," pungkasnya. (rizal)