Nasib Warga Perbatasan di Minas Timur, Hujan Berlumuran Lumpur dan Berdebu saat Cuaca Panas
Jalan Perbatasan Dusun Lukut, Kampung Minas Timur, Kecamatan Minas Siak
RIAU1.COM - Warga diperbatasan Dusun Lukut Kampung Minas Timur Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, bertahun-tahun tidak merasakan mulusnya aspal menuju ke pemukiman.
Disaat hujan, akses jalan menuju perbatasan Kampung Minas Timur dengan Kelurahan Tebing Tinggi Okura Kota Pekanbaru itu kerap becek, sehingga warga terpaksa melalui lumpur dan menghirup debu kala cuaca panas.
Dari pantauan Riau1.com, Sabtu 8 Februari 2020, tampak sekelompok anak sekolah yang menjinjing sepatu sembari melintasi lumpur dijalan tanah kuning yang memiliki banyak lobang itu.
"Mau pulang pak, hampir setiap hari kami seperti ini, sudah terbiasa main lumpur begini pak," ungkap salah satu Pelajar tingkat menengah di Kecamatan Minas yang bertempat tinggal di Dusun Lukut.
Bersama teman-temannya, ia mengaku terbiasa melintasi lumpur saat hujan, dan menghirup debu ketika cuaca panas, kala melewati jalan yang lebih dikenal dengan sebutan jalan PKS Monrad.
Selain kaum pelajar, jalan tersebut juga merupakan jalan utama mobil-mobil pengangkut buah sawit yang hendak menjual hasil panen ke sebuah pabrik yang dikenal dengan nama PT Fetty Mina Jaya.
Selain kaum pelajar, hal serupa juga dikeluhkan masyarakat lainnya, pria yang mengaku bernama Suyatno, dirinya merasa pemerintah kurang memperhatikan nasib warga pinggiran terutama akses jalan.
"Seharusnya jalan ini diaspal mas, karena jalan ini juga termasuk jalan penghubung ke Pekanbaru, tapi entah kenapa sampai saat ini tidak pernah ada perawatan jalan, beginilah nasib kami wong pinggiran, kurang dapat perhatian pemerintah," keluhnya.
Dirinya juga menyayangkan, sebuah perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang terletak di dusun Lukut itu pun tidak memperdulikan kondisi jalan tersebut. "Padahal jalan ini, mobil-mobil PKS itu yang sering lewat sini, tapi mereka pun seakan tak perduli," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Minas Timur Anas ketika dikonfirmasi awakmedia mengatakan, jalan tersebut berada dilahan milim PT Chevron Pasific Indonesia (PT CPI) sementara yang kerap menggunakan jalan itu PT Fetty Mina Jaya.
"Sebenarnya jalan itu milik PT CPI, tapi jalan itu juga sering digunakan PT Fetty Mina Jaya sebagai akses transportasi ke Pabrik. Makanya sampai saat ini belum ada kejelasan siapa yang memperbaiki jalan tersebut," pungkasnya.