28 Jam Hilang di Sungai Siak, ABK Kapal Noah VIII Akhirnya Ditemukan

28 Jam Hilang di Sungai Siak, ABK Kapal Noah VIII Akhirnya Ditemukan

2 November 2019
Proses evakuasi jasad ABK Kapal Noah VIII yang hilang di Sungai Siak

Proses evakuasi jasad ABK Kapal Noah VIII yang hilang di Sungai Siak

RIAU1.COM - Abdul Hamid (46), anak buah kapal (ABK) sekaligus juru masak kapal Noah VIII yang hilang di perairan sungai Siak perawang, Kecamatan Tualang, Siak, Jumat 1 November 2019 lalu akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, Sabtu 2 November 2019 WIB sekira pukul 12.10 WIB.

Kasatpolair Polres Siak AKP Afril mengungkapkan, korban ditemukan sekitar 500 meter dari tambatan kapal bunut, Kampung Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, Siak.

"Pada pukul 12.10 WIB Tim gabungan berhasil menemukan korban, sekitar lebih kurang 500 meter dari tambatan kapal bunut dalam keadaan terapung tak bernyawa," ungkap AKP Afril kepada Riau1.COM.

Tak menunggu waktu lama, tim gabungan pencarian korban yang terdiri dari Basarnas Riau, Satpolair Polres Siak dan dibantu masyarakat langsung membawa korban ke dermaga Rasau Kuning Milik PT Indah Kiat Pulp and Paper, dan dibawa oleh ambulan menuju ke Puskesmas Perawang.

"Untuk saat ini, korban langsung kita bawa ke Puskesmas, untuk dilakukan pemeriksaan, penyebab terjatuhnya masih kita dalami," terangnya.

Dari informasi yang diperoleh Riau1.com, Abdul Hamid merupakan karyawan baru yang bekerja di kapal TB Noah VIII dengan posisi sebagai ABK sekaligus juru masak. 

Kapal TB Noah VIII ini bergerak dari Rembang, Jawa Timur dengan muatan batu kapur yang akan dibongkar di Pelabuhan milik PT IKPP Perawang.

"Kami tiba di Perawang ini sudah malam pak, jadi kami menyandar dulu di tambatan kapal bunut untuk istrahat sembari menunggu arahan agen kapal," cerita Kapten Kapal TB Noah VIII, Sarmanto Wisesa.

Lanjutnya bercerita, korban tersebut sedang sakit dan beristrahat di kamar, sementara rekan-rekan yang lainnya sedang bekerja memperbaiki Dafra (Ban) haluan kapal di bagian depan.

"Saat itu, tak ada yang tau pak, tiba-tiba terdengar suara orang lompat ke sungai, setelah dicek rekan-rekan di kapal ini kurang satu orang, disitu kita mengetahui beliau yang hanyut itu," terangnya.

Mengetahui anggotanya hanyut, ia mengaku berusaha mengejar, namun karena arus cukup deras, kapal tak sanggup mengejar korban, hingga akhirnya melintas sebuah kapal lainnya, dan korban tak terlihat lagi.

"Saat berpapasan dengan kapal lain itu, kita langsung ke pinggir pak, sembari menahan ponton yang kita tambatkan itu. Setelah itu korban tak terlihat lagi," paparnya.