Video Kebakaran Lahan di Bawah Jembatan Maredan Ternyata Hoax, Ini Penjelasan Kapolsek Tualang

13 September 2019
Potongan tangkapan gambar dari cuplikan video kebakaran lahan yang diduga di bawah Jembatan Maredan

Potongan tangkapan gambar dari cuplikan video kebakaran lahan yang diduga di bawah Jembatan Maredan

RIAU1.COM - Video kebakaran lahan yang diduga terjadi di bawah jembatan Sultan Syarif Khasyim II (Jembatan Maredan) yang sempat menghebohkan warganet di Kabupaten Siak, Riau.

Video yang berdurasi selama 22 detik itu belakang diketahui merupakan video hoax. Hal itu dikatakan Kapolsek Tualang, Kompol Pribadi usai melakukan pengecekan di lokasi yang dimaksud dalam video tersebut.

Tampak dalam video yang beredar di media sosial facebook dan instagram itu, kebakaran lahan hebat berada di bawah jembatan kebanggaan masyarakat Tualang.

"Itu video tidak benar, atau hoax. Setelah melihat video itu, petugas sudah turun langsung kelapangan dan tidak ditemukan satupun titik api di lokasi tersebut," ungkap Kompol Pribadi, Jumat 13 September 2019.

Dijelaskannya, Jembatan Maredan itu saat ini sedang dalam tahap perbaikan, sementara di video tersebut tidak terlihat ada perbaikan jembatan.

"Dalam video itu tidak ada tampak susana pekerjaan jembatan. Selain itu, di lokasi jembatan juga tidak terlihat kayu dan sawit seperti yang digambarkan video tersebut," jelasnya.

Hal serupa juga dikatakan Kabid Damkar Siak, Irwan Priyatna yang terkejut saat melihat video itu. Pasalnya tidak ada laporan yang masuk ke Damkar Siak terkait ada lahan yang terbakar di Kecamatan Tualang.

"Bila ada kebakaran, tentu regu di Tualang mengabarkan kita, tapi kali ini tidak ada, kita sudah tanyakan ke regu Damkar Tualang, ternyata emang tidak ada Kebakaran," terangnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat, agar segera melaporkan ke pihak pemadan kebakaran terdekat, bila melihat adanya kebakaran.

"Kita sangat membutuhkan peran masyarakat, dan kita harap masyarakat juga peduli dengan karlahut, bila melihat, segera laporkan agar dapat ditanggulangi," imbaunya.