Bupati Rohul H. Sukiman
RIAU1.COM - Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Rokan Hulu tahun 2023 dalam rangka penyusunan rancangan awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tahun 2024 digelar pekan ini.
Bupati Rohul H. Sukiman mengatakan Musrenbang RKPD dilaksanakan secara rutin setiap tahun sebagai suatu agenda dan tahapan serta mekanisme yang harus dipenuhi dalam rangka pelaksanaan pembangunan daerah.
"Hal ini perlu kami tegaskan, mengingat ada yang mengatakan bahwa musrenbang, apalagi di tingkat desa kelurahan hanyalah serimonial belaka, karena apa yang diusulkan jarang di akomodir di tingkat kabupaten. Kiranya pendapat tersebut perlu di luruskan, bahwa semua usulan semuanya di tampung, namun setelah mengikuti mekanisme, pencapaian visi dan misi, prioritas dan keterbatasan kemampuan keuangan daerah, maka usulan yang di terima kita sesuaikan, akan tetapi prinsipnya aspirasi masyarakat telah tersalurkan dan di ketahui oleh pemerintah daerah untuk diakomodir di masa-masa yang akan datang" jelasnya.
Selain itu Sukiman menerangkan Musrenbang Kabupaten Rohul ini bertujuan untuk merumuskan RKPD tahun 2024 yang akan datang, dengan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu, Rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kebijakan keuangan daerah, prioritas dan sasaran pembangunan serta rencana program dan kegiatan prioritas daerah.
Bupati Sukiman menyampaikan bahwa hasil pembangunan atau pencapaian kinerja Pemerintah Rohul dalam tiga tahun terahir, berdasarkan data BPS, telah menunjukkan hasil yang positif.
Hal tersebut dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi Rohul yang pada tahun 2020 karena pandemi covid 19, anjlok hanya 1,51%, maka pada tahun 2021 meningkat menjadi 4,98% dan meningkat lagi pada tahun 2022 menjadi 5,02%, selanjutnya PDRB pendapatan per kapita atas dasar harga berlaku Dalam 3 tahun meningkat sebesar 20,62 juta.
Selanjutnya, kemiskinan terjadi naik turun, dimana pada tahun 2020 sebesar 10,31% naik menjadi 10,40% di tahun 2021, namun pada tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 9,95%. Dan untuk pertama kali dalam sejarah Rohul, setelah berumur 23 tahun, presentase kemiskinan mencapai satu angka atau satu digit atau di bawah 10 persen, tingkat pengangguran terbuka menurun dari 4,42% pada tahun 2020 menjadi 2,25% pada tahun 2021 dan pada tahun 2022 menjadi 3,62%.
Kemudian Sukiman menambahkan, indeks pembangunan manusia (IPM) terus membaik, terjadi peningkatan dari 69,38 pada tahun 2020 menjadi 69,67 pada tahun 2021 dan terakhir pada tahun 2022 berhasil menembus angka 70 poin dengan pencapaian sebesar 70,31 poin. Sekaligus termasuk pada kelas atau level tinggi.
"Pencapaian tersebut tentunya merupakan upaya dan kerja keras kita semua, serta kerjasama seluruh elemen dan komponen masyarakat Rohul saat ini, meski demikian prestasi yang kita capai hendaknya dapat kita gunakan untuk mengantisipasi kondisi saat ini dan ke depan dalam menyikapi dan menghadapi berbagai permasalahan pembangunan" terangnya.*