Makna Gelar Adat Datuk Panglimo Ompu Alam Bagi Danrem 031/Wira Bima, Brigjen TNI M Syech Ismed
Saat penabalan
RIAU1.COM - Gelar adat Datuk Panglimo Ompu Alam ditabalkan Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Rokan Hulu kepada Danrem 031/Wira Bima, Brigjen TNI, M Syech Ismed SE MHan di Balai Adat Melayu Riau, Kabupaten Rokan Hulu, Senin (13/12).
Dandem Brigjen TNI, M Syech Ismed mengucapkan terima kasih kepada Bupati serta LAM Riau dan Rokan Hulu atas pemberian dan penambahan gelar kehormatan adat.
"Selaku pribadi saya ucapkan terima kasih atas pemberian gelar adat ini. Tentunya ini suatu kebanggaan dan kebahagiaan bagi diri dan keluarga saya. Apalagi proses pemberian gelar adat juga memerlukan proses panjang dan persyaratan," kata dia.
Sambung dia, dengan diberikan dan ditambalkan gelar adat tersebut, bisa diemban dengan sebaik-baiknya. Sekaligus dapat memberikan kontribusi positif pada adat, pemerintah dan masyarakat terkhususnya masyarakat Rokan Hulu.
"Secara adat, pemberian gelar ini suatu kehormatan kekuasaan dan kebesaran yang sepatutnya dipelihara oleh penerima yang tidak boleh dicederai maupun dihina serta direndahi," ujar dia.
Untuk itu kehormatan ini, sebut dia, bukan hanya sekedar seremoni saja, melainkan mempunyai tanggung jawab yang kuat dan harapan yang tinggi bagi masyarakat untuk kemajuan dalam bidang adat dan sosial budaya di Rokan Hulu.
"Hal ini cukup beralasan karena adat sendiri seumuran dengan manusia, dan suatu kehormatan, yang membedakan pokok lainnya sekaligus penanaman tata krama dan etika untuk bergaul dan menyatu dengan kelompok lain dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Ia berharap agar kedepannya lembaga adat suatu lembaga yang resmi berfungsi secara umum untuk menggali dan mendalami serta mengembangkan adat melayu di negeri ini dapat melaksankan fungsinya dengan sebaik-baiknya.
"Semoga gelar adat ini dapat membawa berkah kepada kita semua dan saya mohon doa kepada datuk-datuk semoga gelar yang ditambalkan ke saya bisa memberikan kontribusi positif terkhususnya kepada masyarakat Rokan Hulu," tukasnya.*
