Ilutrasi stuning (Foto:IDN Times)
RIAU1.COM - Sebagai upaya menurunkan angka stunting, Pemerintah Rokan Hulu adakan rapat Asistensi Pelaksanaan dan Pelaporan Aksi Konvergensi Stunting pada Aksi 6 dan Aksi 7 belum lama ini.
Kegiatan yang di taja Bappeda Rokan Hulu ini, di hadiri Asisten II Rokan Hulu Ir. H. M. Ruslan, M.Si Tim Penanganan Stunting bagian Fungsional Bappedalitbang Riau Tuti Rahmawati, Serta beberapa Perwakilan OPD terkait.
Asisten II Setdakab Rokan Hulu, Ruslan menyampaikan, dimana dalam hal penanganan stunting ini ada sekitar 10 OPD yang terlibat. Yang mana sebut dia, selama ini dalam penanganannya belum kompak, sehingga persentase stunting di Rohul masih kurang maksimal.
"Namun meski demikian, dalam penanganan stunting di Rokan Hulu juga memiliki progres dalam tahun ketahun, dimulai dari tahun 2017 hingga tahun 2020 dalam penanganannya angka stunting menurun tapi tidak signifikan," kata dia.
"Kita harus tingkatkan penanganannya, memang ada beberapa data kita yang nomor 1 di Riau, yakni sanitasi 92,7 persen, oleh karena itu kita mengharapkan pada tahun 2021 ini stunting semakin menurun, sebab program dari tim koordinasi stunting yang ditaja oleh Bappedalitbang Riau dengan membuat suatu program target penurunan stunting 2 persen di tahun 2021 hingga tahun 2026," ungkap Ruslan.
"Kita berharap dengan program target ini ditahun 2026 angka stunting bisa berada di bawah angka 10 persen" tambah Ruslan lagi.
Sementara itu, menurut tim penanganan stunting yang juga bagian fungsional pada Bappedalitbang Riau, Tuti Rahmawati membenarkan bahwa terkait target penurunan angka stunting, Provinsi Riau ditargetkan 14 persen penurunannya dengan sekitar 2 persen per tahun, sementara di Rokan Hulu sendiri sudah sejalan dengan penurunannya 2 persen pertahun.
"Bukan hanya peran dari sektor pemerintah, namun juga dari pihak swasta, di Rokan Hulu inikan banyak juga perusahaan, yang memang sebaiknya berkontribusi lebih banyak terhadap program penurunan stunting di Rokan Hulu," jelasnya.*
