Rohul Diminta Bentuk Tim Ahli Cagar Budaya, Ini Alasannya

Rohul Diminta Bentuk Tim Ahli Cagar Budaya, Ini Alasannya

25 Oktober 2021
Kunjungan Gubri di Rokan Hulu

Kunjungan Gubri di Rokan Hulu

RIAU1.COM - Sebagai upaya menjaga eksistensi dan kelestarian Istana Raja Rokan yang merupakan situs cagar budaya peninggalan bersejarah di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Gubernur Riau Syamsuar mengusulkan Pemkab membentuk Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Rokan Hulu.

Usulan tersebut disampaikan Gubri Syamsuar saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Rokan Hulu, tepatnya di Desa Rokan Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Koto akhir pekan lalu.

Istana Raja Rokan, kata Syamsuar merupakan Situs Cagar Budaya dari segi bangunan dilindungi Negara. Langkah yang perlu disiapkan Pemkab Rohul membentuk Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Rokan Hulu.

“Kalau mengurus istana ini saya sudah berpengalaman di Siak, yang harus dicatat bangunan ini tidak bisa diganti, jadi ini harus ekstra hati-hati, jadi kita hanya bisa merehab mana yang rusak," ujarnya.

“Untuk itu saya menyarankan Pemkab Rohul bentuk Tim Ahli Cagar Budaya. Tim ini nanti terdiri dari ahli Budaya, Ahli angunan, ahli Adat Istiadat dan Sejarah, Timnya cukup 7 orang, nanti bisa dapat bantuan dan bekerjasama Tim ahli cagar budaya Pemprov dan Balai Cagar budaya dari Batu Sangkar,” tambah dia.

Loading...

Syamsuar juga berharap Disparbud sebagai leading sektor agar mengelola Istana Raja Rokan agar tetap asri dan isi dalam istana ini penuh dengan peninggalan sejarah, agar bisa memberikan edukasi kepada anak cucu dan menarik minat wisatawan.

“Karena Rokan Hulu ini memiliki wisata yang lengkap, ada Agrowisata Bukik Godang, Wisata Sejarah, Wisata Religi. Karena Pemprov saat ini juga mendorong Desa Wisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. tuturnya.

“Kita harapkan ditempat wisata banyak berjualan, ini perlu dirintis dan menyiapkan cenderamata khas daerah, oleh-oleh yang sudah berkunjung dibawah Pimpinan Kades Rokan Koto Ruang. Melalui anak milenial bisa dimanfaatkan tumbuh maju mengembangkan desa wisata,” pintanya.*