Angin Kencang dan Sumber Air Jauh jadi Kendala Tangani Karhutla di Rohil

28 Juli 2024
Proses pemadaman dan pendinginan karhutla di Rokan Hilir

Proses pemadaman dan pendinginan karhutla di Rokan Hilir

RIAU1.COM - Akhir pekan ini terpantau seluas 26 hektare lahan terbakar di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).

Kebakaran tersebut menyebabkan munculnya 45 titik api yang terdeteksi BMKG Pekanbaru.

Kebakaran lahan terjadi di 3 desa dengan 3 kecamatan yang berbeda. Ratusan personel gabungan disebar di titik lahan yang terbakar.

"Kami TNI Polri menemukan lahan terbakar seluas 20 hektare di Jalan Swadaya Kepenghuluan (Desa) Pasir Limau Kapas Kecamatan Pasir Limau Kapas. Kemudian 2 hektare di Kecamatan Bangko, dan Tanah Putih 4 hektare, jadi total 26 hektare,"kata Kapolres Rokan Hilir AKBP Isa Imam Syahroni.

Setelah menemukan titik api kebakaran lahan, Isa memimpin langsung menuju lokasi. TNI Polri, BPBD, Manggala Agni dan tim lainnya bersama-sama melakukan upaya pemadaman sampai api tidak ada lagi.

"Lahan yang terbakar berupa tanaman sawit yang semak seluas 20 hektare, saat ini api sudah padam dan hanya meninggalkan kebulan asap tebal,"sambung Isa.

Personel yang dikerahkan untuk memadamkan api dari Polres Rohil 160 orang, Brimob 30 orang, TNI 40 orang, Manggala Agni 30 orang, Masyarakat Peduli Api 50 orang, BPBD 40 orang dan dibantu warga 6 orang.

"Tadi kita dibantu helikopter 3 unit untuk melakukan water bombing atau bom air. Ada juga 3 alat berat untuk melakukan penyekatan agar api tidak menjalar lebih luas dan mini striker 20 unit, selang 135 guling dan mesin robin 8,"ujar Isa.

Kemudian dia menambahkan, saat ini tim gabungan TNI Polri bersama dengan masyarakat sedang melakukan pendinginan titik api. Api sudah padam namun masih menimbulkan asap kecil.

"Kami tetap berjaga di lokasi hingga malam, karena aabila ada angin kencang tidak menutup kemungkinan api hidup kembali," jelas Isa.

Isa menjelaskan dalam upaya pemadaman pihaknya mengalami sejumlah kendala. Seperti lokasi lahan terbakar yang jauh, angin yang berhembus sangat kencang serta sumber air susah dan sangat jauh.

"Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak membuka atau membersihakn lahan dengan cara membakar. Karena kita akan selidiki dan tangkap pelakunya," demikian Isa.*