Warisan Budaya Takbenda Riau Berstatus Nasional Bertambah, Kini jadi 71

23 Agustus 2024
Kadisbud Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen di Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda

Kadisbud Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen di Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda

RIAU1.COM - Warisan Budaya Takbenda Riau yang berstatus nasional, kini jumlahnya telah bertambah lima. 

Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2024 berakhir Kamis 28 Agustus 2024, Bertempat di Hotel Holiday Inn & Suites Jakarta. 

Gajah Mada, Tim Ahli Kemendikbudristek usai melakukan pleno langsung membacakan hasil keputusan. Lima karya budaya dari Provinsi Riau disahkan dan direkomendasikan menjadi WBTb Indonesia oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Sidang yang dibuka langsung oleh Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid diteruskan dengan sidang untuk membahas 278 usulan dari 31 Provinsi di Indonesia. Provinsi Riau yang mendapat kesempatan pada sesi ke 15 memaparkan usulan yang dipimpin dan disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen didampingi Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV.

Pada sesi akhir, Ketua Tim Ahli WBTbI Lono Lastoro bersama Sekretaris Toto Sucipto membacakan putusan untuk 272 usulan yang direkomendasikan menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia.

“Syukur Alhamdulillah, bertambah lagi jumlah WBTb Provinsi Riau yang berstatus nasional. Sampai tahun ini sudah 71. Hal ini menjadi capaian yang baik bagi sejumlah objek budaya untuk mendapat pelindungan demi kelestariannya,” sebut Raja Yose usai mengikuti penutupan Sidang WBTb Indonesia.

Lima WBTb Provinsi Riau yang direkomendasikan menjadi WBTb Indonesia yaitu Bo’onau Rokan Hulu, Manggelek Tobu, Tari Losuong, Zapin Maharani, dan Bele Kampung Suku Asli Anak Rawa Siak.

Keberhasilan ini bagi Kadisbud tentu saja merupakan kerja bersama yang dilakukan bersama Dinas yang membidangi kebudayaan di Kabupaten serta komunitas dan pelaku budaya di Riau. Dan dikatakan pula bahwa Riau akan semakin kokoh sebagai pusat zapin dengan bertambahnya satu zapin lagi yang diakui pada tahun ini.

“Dengan enam Zapin di Riau menjadi WBTb Indonesia, maka semakin memperkuat Riau sebagai pusat dan pelestari Zapin Melayu Dunia. In shaa Allah masih ada jenis Zapin dari Riau yang sedang dilakukan kajian untuk diusulkan menjadi WBTb Indonesia di tahun mendatang,” jelas Yose yang juga Ketua Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Riau tersebut.*