Klinik Pratama UMRI/Net
RIAU1.COM - Melalui program kerja sama antara Lazismu Wilayah Riau bersama Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) telah dilakukan khitan seorang mualaf di Klinik Pratama UMRI yang berada di komplek Umri Jalan Tuanku Tambusai – Pekanbaru. Sabtu (20/5/2023).
Kepala Humas, Keprotokolan dan Hukum UMRI, M Anwar Siregar mengatakan, Sunat atau khitan seorang mualaf adalah salah satu program kerjasama UMRI dengan Lazismu Wilayah Riau. Jadi segala beban dan biaya khitan di klinik Umri nantinya akan dibantu Lazismu.
"Jadi jika ada mualaf atau keluarga yang tidak mampu dan berkeinginan untuk melakukan Khitan/Sunat silahkan lapor ke bagian Sekretariatan Humas UMRI atau datang langsung ke Lazismu Wilayah Riau. Syaratnya, membawa Surat Keterangan Mualaf/Tidak Mampu dari instansi terkait, serta fotokopi identitas diri. Nanti kita akan fasilitasi dengan pihak klinik untuk penetapan jadwal sunat-nya," kata Anwar, usai menyaksikan pelaksanan Khitan mualaf seorang pekerja parkir Anto (24), di Klinik Pratama UMRI.
Anwar menjelaskan, Lazismu adalah lembaga zakat, infak dan sedekah Muhammadiyah yang salah satu programnya adalah menghimpun Zakat, Infaq, Shadaqah dari warga Muhammadiyah dan masyarakat umum. Kemudian Lazismu menyalurkan program bantuan tersebut yang disesuaikan dengan peruntukannya, antara lain Fakir, Miskin, Mualaf, dan lain sebagainya. Selain itu, Lazismu juga turut membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sehingga dapat meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Riau ke depan.
"Jadi kami himbau ke masyarakat untuk dapat menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya di Lazismu, Jalan Ahmad Dahlan di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau. Karena zakat yang diberikan akan disalurkan tepat sasaran," ajak Anwar.
Dokter Klinik Pratama UMRI dr Yulis mengaku sudah sering menyunati mualaf. Selain per orang, juga dilakukan secara massal. Jadi jika ada orang mualaf silahkan diajukan ke UMRI atau langsung ke klinik.
Lebih lanjut dr Yulis menjelaskan, saat menyunati orang dewasa memang berbeda dengan anak kecil, sebab perlu penangan khusus serta proses pembiusannya bisa menghabiskan tiga kali suntikan.
"Ya tentu ada perbedaan. Karena kulit orang dewasa itu sudah kasar. Namun kami sering juga menyunati orang mualaf di sini (Klinik). Jadi jika ada orang mualaf bawa saja ke sini," imbuh dr Yulis.
Sementara, Anto yang baru mengucapkan Dua Kalimat Syahadat di akhir bulan Ramadhan 2022 kemarin, mengaku sangat bersyukur setelah bisa bersunat. Karena, jika dari biaya sendiri, tentu ia tidak sanggup.
Namun setelah di fasilitasi UMRI dan Lazismu akhirnya dia bisa menyempurnakan ke-Islamananya dengan mengikuti Sunnah Rasul. Ke Depan, Anto berjanji akan meningkatkan keimanan untuk lebih baik dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
"Saat ini saya sangat senang, karena sudah bisa di sunat. Saya merasa sempurna jadi seorang Islam," kata Anto dengan gembira sambil berjalan memegang sarungnya.
Disisi lain, seorang ojek online, Aris yang turut membantu memfasilitasi proses mualaf dan mengantar jemput ke klinik mengaku turut senang. Sebab dengan adanya yang mualaf, maka akan bertambah saudara musliminnya.
"Kami anak ojek sering ditempat Anto ini parkir. Jadi kami secara bersama - sama turut membantu untuk proses mualaf ini, sampai sekarang di sunat. Semoga bantuan ini jadi amal jariah bagi kami," demikian Aris.*